Kajian Kitab Hikam Pasal 29, 'Cara Berdo'a Menunjukkan Level Derajat Hamba Dihadapan Allah'

 
Kajian Kitab Hikam Pasal 29, 'Cara Berdo'a Menunjukkan Level Derajat Hamba Dihadapan Allah'

LADUNI.ID, Jakarta - Kajian Kitab Al-Hikam pasal 29 tentang 'Cara Berdo'a Menunjukkan Level Derajat Hamba Dihadapan Allah'

Oleh: Asy-Syaikh Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan

Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari dalam Kitab Al-Hikam pasal 29, menulis:

طلبُكَ منهُ اِتـِّهامٌ لهُ

وطلَبُكَ لهُ غيْبَة ٌمنكَ عنـْهُ

وطلبكَ لغيرِهِ لقِلَّةِ حياءـكَ منهُ

وطلَبُكَ من غيرهِ لِوُجُودِ بُعْدِكَ عَنْهُ

1. Permohonan mu, karena pasrah kepada Allah atas semua pemberian Nya, menunjukkan Perhatian besar untuk Allah, bahwa Allah itu Maha Tahu sebelum kita meminta Nya.

2. Permohonan mu, karena mengharapkan sesuatu dari Nya, seolah-olah menyuruh dan mendikte Allah, dan seolah-olah Allah lalai memberi hamba-Nya.

3. Permohonan mu meminta hal-hal duniawi selain mengharapkan Allah saja, menunjukkan sedikit nya rasa malu pada Allah.

4. Permohonan mu dari memohon sesuatu selain Allah, menunjukkan engkau terasa jauh dari Allah.

Penjelasan (Syarah)

Level dan retorika berdoa dari para hamba menunjukkan kedekatan hamba dengan Allah dalam perspektif Ilmu Tauhid, Ilmu Makrifatullah dan Ilmu Tasawwuf Islam.

Level yang pertama,
Permohonan hamba kepada Allah mempunyai pengertian menuduh, sebab sekiranya ia percaya bahwa Allah akan memberi tanpa minta, ia tidak akan minta, disebabkan karena khawatir tidak diberi apa yang dibutuhkannya menurut pendapatnya, atau menyangka Allah melupakannya, dan lebih jahat lagi bila ia merasa berhak, tetapi oleh Allah belum juga diberi.

Level kedua,
permintaan hamba untuk mendekat kepada Allah (taqarrub) menunjukkan bahwa hamba itu merasa ghaib dari pada-Nya.

Level ketiga,
adalah level seorang hamba yang memohon kepada Allah untuk mencapai kedudukan tinggi di dunia dan akhirat, membuktikan hamba itu tiada punya malu kepada Allah, seolah-olah ada keindahan lain, selain berjumpa dan memandang wajah Allah Yang Maha Indah, sebab sekiranya hamba malu dari Allah tentu tidak merasa ada kepentingan selain mendekat taat kepada-Nya.

Level keempat,
permohonan mu, minta dari sesuatu selain Allah, membuktikan jauhmu dari pada-Nya, sebab sekiranya engkau mengetahui bahwa Allah dekat kepadamu, tentu engkau tidak akan meminta selain minta selalu bersama-Nya.

Permohonan seorang hamba kepada Allah terbagi dalam empat macam di atas, dan kemudian kesemuanya itu tidak tepat bila diteliti dengan seksama dan mendalam secara ilmu Tauhid dan ilmu Makrifatullah dan Ilmu Tasawuf Islam.

Dan sebenar-benarnya permintaan adalah meminta kekuatan semata-mata untuk menurut dan taat total mengikuti perintah Allah. Selalu bersama Allah, memandang wajah Allah Yang Maha Indah, dan mensyukuri ridho Allah, karena hanya inilah yang benar dan dibenarkan.

Kesimpulan,
Segera belajar makrifatullah agar segera berjumpa Allah dan selalu bercinta bersama Allah selamanya.

Referensi, Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari, Kitab Al-Hikam pasal 29.