Keberkahan Cinta Mbah Maimoen Kepada Umat dan Dzurriyah Nabi Muhammad SAW

 
Keberkahan Cinta Mbah Maimoen Kepada Umat dan Dzurriyah Nabi Muhammad SAW
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Banyak orang Indonesia yang berziarah ke maqbarah KH. Maimoen Zubair, selepas rampung menunaikan ibadah haji maupun umrah. Mereka menyiramkan air di pusara KH. Maimoen Zubair dan membaca doa sebagaimana tradisi orang-orang Indonesia.

Para penjaga pemakaman Ma’la mengetahui bahwa sosok yang akrab dipanggil Mbah Moen itu adalah salah seorang ulama besar dari Indonesia. Dan mereka pun mengizinkan para peziarah untuk masuk di area tempat pemakaman tersebut. Padahal sebelumnya tidak ada yang diperbolehkan berziarah di sana. Disadari ataupun tidak bahwa semua ini adalah berkah dari karomah Mbah Maimoen dan sekaligus berkah dari kecintaan umat Islam kepada beliau.

Mbah Moen adalah sosok yang benar-benar mencintai Ahlul Bait atau Dzurriyyah Nabi Muhammad SAW yang biasa dikenal dengan sebutan Habib atau Sayyid. Sebelum meninggal dunia, beliau telah menulis nama-nama Habaib di sebuah amplop dengan isi amplop yang berbeda-beda, konon bahkan ada yang amplopnya berisi uang senilai Rp. 30.000.000,- dan semuanya diberikan kepada Habaib sebagaimana yang telah tertulis di amplop tersebut. 

Banyak umat Islam, khususnya dari Indonesia merasa ibarat anak ayam yang kehilangan induknya. Semuanya merasa rindu yang sangat mendalam, hingga merasa bersedih kehilangan sosok yang sangat dicintai itu. Tapi, Alhamdulillah kerinduan tersebut sekarang bisa terobati karena banyak orang Indonesia yang menyempatkan diri dapat berziarah dan diizinkan oleh penjaga pemakaman Ma’la untuk membaca doa dan dzikir di dekat pusara Simbah KH. Maimoen Zubair.

Jika kita menelaah kitab tentang kisah-kisah karomah para kekasih Allah SWT, kita akan mendapatkan banyak keterangan yang sangat mengagumkan di dalam berbagai kitab. Para kekasih Allah itu dikisahkan bahwa sebelum wafat, akan mukasyafah atau dibuka hijabnya oleh Allah SWT.

Begitu pula yang dialami oleh Mbah Moen, konon dikisahkan bahwa beliau sempat melihat para Malaikat yang mendatanginya saat melakukan thawaf. Para Malaikat terlihat sedang berada di pintu Kakbah. Selain karomah ini terdapat banyak tanda-tanda lain yang menunjukkan bahwa hijab Mbah Moen benar-benar telah di buka oleh Allah SWT. Semuanya ini adalah keberkahan dari kecintaan beliau kepada umat Islam dan khususnya kepada dzurriyah Baginda Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah ulama yang benar-benar memandang umat dengan pandangan kasih sayang. Demikian pula tentunya Allah SWT memandang KH. Maimoen Zubair.

Kisah ini bukanlah satu hal yang dibuat-buat. Ibnu Kasir mencatat di dalam Kitab Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim satu riwayat Ibnu Abbas mengenai kisah melihat Malaikat menjelang wafat tersebut. Berikut ini teks keterangannya:

إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا حَضَرَهُ الْمَوْتُ شَهِدَتْهُ الْمَلَائِكَةَ فَسَلِّمُوْا عَلَيْهِ وَبَشَّرُوْهُ بِالْجَنَّةِ

Artinya: “Sesungguhnya ketika hamba mukmin pada waktu menjelang kematiannya, akan disaksikan malaikat, dan mereka akan memberi salam kepada hamba yang mukmin, lalu memberikan kabar gembira berupa surga.” (Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim, juz 13, hlm. 664).

Lalu apakah ketika Malaikat memberi salam kepada hamba mukmin menjelang kematiannya, seorang hamba mukmin tersebut juga akan menjawabnya?

Terkait hal ini, Ibnu Qoyyim menjelaskan persoaln ini di dalam Kitab Ar-Ruh. Berikut ini teksnya:

وَقَدْ سُمِعَ بَعْضُ الْمُحْتَضِرِيْنَ يَقُوْلُ: أَهْلًا وَسَهْلًا وَمَرْحَبًا بِهَذِهِ الْوُجُوْهِ. وَأَخْبَرَنِي شَيْخُنَا عَنْ بَعْضِ الْمُحْتَضِرِيْنَ، فَلَا أَدْرِى أُشَاهِدُهُ أَمْ أَخْبِرُ عَنْهُ ؟ أَنَّهُ سُمِعَ وَهُوَ يَقُوْلُ: عَلَيْكَ السَّلَامُ هَا هُنَا فَاجْلِسْ، وَعَلَيْكَ السَّلَامُ هَا هُنَا فَاجْلِسْ...

Artinya: “Dan terkadang bisa didengar kalimat yang diucapkan oleh orang yang hendak meninggal dunia, ‘Selamat datang (ahlan wa sahlan wa marhaban) wajah-wajah baru.’ Guru kami menceritakan kepadaku mengenai peristiwa yang terjadi pada sebagian orang menjelang kematiannya, bahwa didengarkan suara orang yang hendak meninggal ini mengatakan, “Alaikassalam, silahkan duduk di sini… wa ’alaikas salam, silahkan duduk di sini….” (Ar-Ruh, hlm. 64).

Dengan demikian, tidak diragukan lagi kisah karomah Mbah Moen tersebut di atas. Kisah-kisah kebaikan dari orang sholeh yang terus diulang ini akan menjadi teladan dan terus akan menambah kecintaan kita kepada beliau.

Umat Islam mengakui bahwa KH. Maimoen Zubair adalah ulama yang berkharisman. Beliau mencintai umat dan para dzurriyah Nabi Muhammad SAW sepenuhnya. Dan keberkahannya akan terus mengalir sampai Hari Kiamat.

Ya Allah dengan keagungan kekasihmu Rasulullah Muhammad SAW, Sayyidah Khodijah radliyallahu ‘anha dan Simbah KH. Maimoen Zubair, jadikanlah kami termasuk min auliaika al-’arifiin, termasuk golongannya orang-orang sholeh yang senantiasa Istiqomah. Amin. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 07 Oktober 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: KH. Busyro El-Kareem (Santri Mbah Maimoen)

Editor: Hakim