Berkat Upaya Ini, Seorang Anak Imam Mushala Bisa Lulus Kedokteran

 
Berkat Upaya Ini, Seorang Anak Imam Mushala Bisa Lulus Kedokteran

LADUNI.ID, Indramayu - Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, seorang anak imam mushalla di kawasan Kota Indramayu bisa menjadi seorang dokter. Imam mushala tersebut adalah H Masduqi Djahari. Beliau menjadi imam di Mushala Al Arofah di Kelurahan Karangmalang, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.

Dia mengaku bahwa dirinya memang tidak secara khusus mengarahkan putrinya untuk menempuh pendidikan di fakultas kedokteran. Namun, dengan kegigihan dan doa, cita-citanya yang mulia untuk menjadikan putra-putrinya sebagai figur yang sukses akhirnya terwujud.

Pasalnya, putri bungsunya yang bernama Khisotul Hayati, lulus Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung dan diwisuda di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur Bandung pada Rabu (6/11). Khisotul lulus dengan predikat cumlaude.

"Alhamdulillah bisa lulus dan selesai kuliahnya," kata dia.

Menjadi seorang dokter sebenarnya bukan impian putrinya. Maklum, dari silsilah keluarga, tidak ada yang berprofesi sebagai dokter. Sebagian besar keluarganya berprofesi sebagai pedagang.

"Putri saya lulus SMAN 1 Sindang dan diterima di fakultas kedokteran Unpad Bandung dari Program Bidik Misi," ujarnya. Bahkan, selama menempuh pendidikan di FK Unpad Bandung, Khisotul Hayati mendapatkan beasiswa pendidikan.

"Alhamdulillah biaya selama kuliah juga menjadi ringan. Saya hanya membiayai kebutuhan makan dan uang untuk kos saja," kata dia.

Biaya Khisotul Hayati pun dibantu oleh kakak-kakaknya. Terlebih H.Masduqi Djahari sudah berusia 70 tahun. Sedangkan ibu kandung Khisotul Hayati sudah meninggal dunia. Masduqi Djahari menambahkan, sejak kecil Khisotul atau yang biasa disebut Oci ini dikenal rajin dan ulet sejak kecil.

"Oci selalu belajar sendiri tanpa disuruh oleh orang tua. Mungkin itu yang membuatnya menjadi berprestasi di setiap jenjang pendidikan," ungkapnya.

Setelah lulus kuliah dan menyandang Sarjana Kedokteran (S.Ked.) dan menyandang titel dokter, ia pun menyerahkan sepenuhnya masa depan serta karier anaknya kepada yang bersangkutan.  "Apakah nanti mau menjadi dokter di Indramayu atau luar daerah, saya serahkan ke anak saya. Orang tua hanya mendoakan yang terbaik untuk anak," kata dia.

Khisotul selanjutnya akan mengikuti pengambilan sumpah dokter pada Sabtu 9 November 2019. Sebelumnya, dalam ujian kompetensi mahasiswa profesi program dokter (UKMPPD), Khisotul meraih  nilai terbaik di FK Unpad untuk CBT (tertulis) dan OSCE (praktik).