Gus Miek: Hiburan Orang Tua Hanya Melihat Anaknya Saleh-Salehah

 
Gus Miek: Hiburan Orang Tua Hanya Melihat Anaknya Saleh-Salehah

Oleh M. ALWI FUADI *)

“Dengan semakin bertambahnya umur, kita akan semakin menyadari bahwasanya hiburan satu-satunya kita adalah melihat bahwa anak-anak kita siap saleh, salehah dan sanggup mengontrol kita di hadapan Allah pada yaumul hisab.”

Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya saleh atau salehah. Betapa bahagianya mereka, jika anak-anaknya terlihat sebagai anak-anak yang berbakti kepada orang tuanya, taat terhadap perintah-perintah Allah SWT dan menjahui larangan-larangan-Nya, serta bermutu dalam pandangan Allah.

Anak yang merupakan buah hati orang tua tentu merupakan sebuah harapan dari setiap orang tua. Terlebih jika usia semakin lanjut, yang akan menjadi idaman salah satunya adalah doa anaknya yang saleh jika sewaktu-waktu ia sendiri dipanggil yang Maha Kuasa. Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa jika anak manusia meninggal, amalnya akan terputus kecuali tiga perkara, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya, (HR. Muslim dari Riwayat Abu Hurairah).

Ketika seseorang sudah menginjak usia tua, pasti semua kekuatan yang dulu dibanggakan sudah mulai berkurang, semakin lemah cita-cita dan keiginan, bahkan terhadap hal-hal yang bersifat materi pun. Artinya, semakin tua, semakin berkurang hasrat dan keinginan seseorang, yang terpikir di kepalanya bukan dirinya sendiri lagi, melainkan anak-anak dan keturunannya.

Oleh karena itu, tepat sekali ungkapan Gus Miek di atas, “Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi orang tua melainkan anak-anak yang saleh-salehah.”


*) Artikel ini ditulis oleh M. Alwi Fuadi