Sang Sufi dan Manusia yang Selalu Menilai Orang Lain

 
Sang Sufi dan Manusia yang Selalu Menilai Orang Lain

LADUNI.ID, Jakarta - Seorang Guru Sufi ditanya tentang dua keadaan manusia:

  1. Bagaimana jika ada manusia rajin sekali ibadahnya, namun sombong, angkuh dan merasa suci?
  2. Bagaimana jika ada manusia yang sangat jarang ibadah, namun akhlaknya begitu mulia, rendah hati, santun, lembut dan cinta dengan sesama?

Lalu Sang Guru Sufi menjawab, "keduanya baik".

Boleh jadi suatu saat ahli ibadah yang sombong menemukan kesadaran tentang akhlaknya yang buruk dan dia bertaubat lalu ia akan menjadi pribadi yang baik lahir dan bathin-nya.

Dan yang kedua boleh jadi sebab kebaikan hatinya, Allah akan menurunkan hidayah lalu ia menjadi Ahli Ibadah yang juga memiliki kebaikan lahir dan bathin.

Kemudian orang tersebut bertanya lagi, “Lalu siapa yang tidak baik kalau begitu?”

Sang guru sufi menjawab:

“Yang tidak baik adalah kita, orang ketiga yang selalu mampu menilai orang lain, namun lalai dari menilai diri sendiri.”