Perintis berdirinya Madrasah Attaraqqie, mengajar di beberapa masjid, dan majelis ta’lim.
Pengaruh dari disiplin dalam mencari ilmu yang diajarkan oleh ayah Habib Sholeh membentuk beliau menjadi sosok pecinta Ilmu.
Beliau adalah Ad-Da'i ilallah Al-Ustadz Al-Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim Al-Aydrus, salah seorang ulama kharismatik yang disegani di Malang. Habib Sholeh lahir di Malang pada 21 Juli 1953.
Di tengah melejitnya harga rumah sekarang ini. Memiliki rumah bagi kalangan milenial dibutuhkan effort yang cukup besar. Karena beda dengan masa lalu yang cukup terjangkau, kini harus punya kocek besar untuk memiliki rumah. Kali ini ULAMA & KIAI Nusantara akan membagikan sebuah doa khusus untuk memiliki rumah impian.
Habib Sholeh al Hamid Tanggul beliau adalah ulama besar yang berasal dari Yaman dan hijrah di Jember, kewalian beliau tidak diragukan lagi
Habib Sholeh BSA yang berasal dari Jawa, baru tinggal di Kalimantan Selatan, kemudian beliau mengajar di Al Falah. Beliau mengajak istri yang baru dinikahinya, seorang syarifah dari kalangan kaya.
Malam itu, beliau dan beberapa santrinya tidak bertemu dengan Habib Sholeh Tanggul, akhirnya beliau putuskan untuk menginap di Kota Tanggul.
Di antara ijazah doa yang mujarab adalah doa dari Habib Sholeh Al-Hamid (Tanggul). Doa ini telah terbukti mujarab dalam membantu agar segera memiliki rumah.
Dulu, ada seorang pecinta Habib Sholeh di daerah Ampel Surabaya yang sedang membutuhkan biaya besar untuk kebutuhan keluarganya. Di rumah terpajang foto Habib Sholeh Tanggul. Setiap ia melihat foto tersebut selalu bermohon kepada Allah dengan berkah Habib Sholeh, semoga ia mendapatkan uang yang ia tata, hal itu ditampilkan berkali-kali.
Sore itu tiga anak muda berlari ke arah Stasiun Tanggul Jember dengan harapan supaya tidak tertinggal Kereta Api Jember- Surabaya. Usaha mereka sia-sia, karena ternyata Kereta Api telah meninggalkannya.
Semasa hidupnya beliau terkenal sebagai seorang sastrawan yang handal, dan gemar melantunkan syair-syair pujian kepada Allah. Kemudian syair-syair tersebut dirangkai oleh salah satu muridnya bernama Uztad Abdullah Zahir.
Bertepatan dengan tanggal 02 Oktober ini menjadi momentum bagi kita semua untuk mengenang kepergian KH. Muhaiminan Gunardho dan Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid atau Habib Sholeh Tanggul.