Pondok Pesantren An-nur II Al-murtadlo bululawang kabupaten malang didirikan pada tanggal 26 Agustus 1979 oleh Kyai Haji Moh. Badruddin Anwar (putra pertama KH.Anwar Nur) yang bertepatan malam menjelang hari raya Idul Fitri, yang pada awal berdirinya Pondok Pesantren ini hanya berupa rumah dari bambu (gedek;jawa) ukuran 4 X 6 meter.
Perintisan Pondok Pesantren An Nur mengalami proses yang sangat panjang yang dimulai pada tahun 1960 M
Pesantren Mahasiswa “An-Nur” ini dibangun di atas tanah wakaf dari H. Moh. Noer dan puterinya Nikmah Noer yang terletak di Wonocolo
SMK Annuroniyah adalah lembaga pendidikan tingkat kejuruan yang berada di JL. Raya Rembang - Blora KM. 14 Sulang, Kemadu, Kec. Sulang, Kab. Rembang.
“Pondok Pesantren YPI An-Nur” lahir atas prakarsa dan cita-cita seorang kiyai, yakni Alm. K.H. Moehammad Djalaluddin, pada tahun 1870.
Pesantren (PP) Annur didirikan pada tahun 1951 oleh KH. Muchtar Thabrani dengan nama Raudhatul Banat untuk santri putri dan al-Akhyar untuk santri putra dengan sistem pendidikan Salafiyah.
Institut Tinggi Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An-Nur berdiri pada tahun 2002 yang merupakan lembaga pendidikan tinggi formal milik Yayasan al-Ma’had An-Nur. Perlu diketahui bahwa pada saat itu, Yayasan al-Ma’had An-Nur
Pondok Pesantren Annur Al Huda Malang adalah salah satu Pondok Pesantren Murah dan berkualitas yang terletak di kabupaten Malang tepatnya di Ngawonggo Tajinan Malang
Pesantren yang didirikan oleh KH. Muhammad Sholeh Syakir ini telah ada sejak sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, yakni ditandai dengan berdirinya ndalem sepuh(kediaman pendiri) tanggal 12 April 1929
KH. Nawawi Abdul Aziz beliau adalah ulama besar dari Yogyakarta, merintis dan pengasuh pesantren An-Nur di Ngrukem Bantul, Yogyakarta.
Biografi Dr. KH. A. Fahrur Rozi Burhan, S.Ag. M.Pd, Pengasuh Pesantren An-Nur-1 Malang
KH. Bachri menghabiskan masa senjanya dengan menghafalkan Al-Qur’an. Hal ini dilakukan lantaran banyak santri yang setoran Qur’an bi Al-Nadhar hingga banyak ayat yang nyaris dihafal sebelum mereka setoran kepada menantu bungsunya, KH. A. Wafiruddin asal Tuban Jawa Timur.