Tumbuh di lingkungan yang sarat akan ilmu agama membuat beliau berkembang menjadi sosok yang memiliki ilmu agama yang mendalam. Tidak tanggung-tanggung, di usia yang baru menginjak 14 tahun, beliau sudah hafal Al-Qur’an.
KH. Tubagus Asyari, Pesantren Ar-Rohmah Bakom, Bogor
KH. Syathori terlahir dari keluarga ulama dan bangsawan. Darah ulama mengalir dari jalur ayahnya KH. Sanawi bin Abdullah bin Muhamad Salabi dari Lontang Jaya. KH. Sanawi adalah seorang ulama penghulu yang merintis berdirinya Pondok Pesantren Dar Al-Tauhid dengan mendirikan langgar (mushala).
Pada 1970, Kyai Ahmad Bagdja melengkapi gelar kesarjanaannya dengan melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta (IKIP Jakarta) yang sekarang bernama Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Al Habib mematahkan perkataan orang yang meragukan kemampuan beliau, dan ternyata orang yang berasal dari daerahpun mampu memegang kendali ilmu nasab ini setelah belajar puluhan tahun dengan berkeliling kemana-mana.
KH. Muhammad Iqdam atau dengan panggilan Gus Iqdam, beliau adalah anak bungsu dari empat bersaudara dari pasangan KH. Kholid dan Hj. Ny. Lam'atul Walidah, lahir pada 27 September 1994.
Syekh Abdullah Mudzakir, atau yang akrab dengan sapaan Mbah Mudzakir, di kalangan pesantren sudah cukup dikenal. Tak heran bila banyak santri datang ke makamnya untuk berziarah, walaupun makamnya terletak di tengah laut.
Drs. KH. Aliy As’ad, M.M lahir di kota Kudus, Jawa Tengah pada tanggal 16 Juli 1952 M. Ia merupakan anak tunggal dari pasangan Aliy As’ad dan Siti Nikmah.
KH. Dzikron Abdullah Semarang, Beliau adalah anak kedua dari sembilan bersaudara. Ayahnya bernama KH. Abdullah Dainurry dan ibunya bernama Nyai Fatmah.
KH. Musthofa lahir pada Tahun 1930 M di Desa Tambakrejo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.