Syekh Abdullah Mudzakir, atau yang akrab dengan sapaan Mbah Mudzakir, di kalangan pesantren sudah cukup dikenal. Tak heran bila banyak santri datang ke makamnya untuk berziarah, walaupun makamnya terletak di tengah laut.
Drs. KH. Aliy As’ad, M.M lahir di kota Kudus, Jawa Tengah pada tanggal 16 Juli 1952 M. Ia merupakan anak tunggal dari pasangan Aliy As’ad dan Siti Nikmah.
KH. Dzikron Abdullah Semarang, Beliau adalah anak kedua dari sembilan bersaudara. Ayahnya bernama KH. Abdullah Dainurry dan ibunya bernama Nyai Fatmah.
KH. Musthofa lahir pada Tahun 1930 M di Desa Tambakrejo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.
Sejak kecil, beliau diasuh dan besarkan dalam kultur keagamaan yang sangat kuat. Karena beliau berasal dari keluarga agamis, maka beliau belajar ilmu agama pertamanya dari kelaurga terdekat, yakni kedua orang tuanya.
KH. Muhammad Djunaidi lahir pada tanggal 2 Februari 1906 di Kwitang, Jakarta. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Abdul Azis (Kwitang) bin Sainan dengan Nyai Hj. Hasnah binti H. Dahlan bin H. Alwi.
Ciri khas NU lainnya adalah isi kajian Buya Syakur lebih mengutamakan kehidupan bermuamalah di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk.
KH. Salahuddin Wahid atau yang biasa dipanggil dengan sapaan Gus Sholah adalah putra ketiga dari pasangan KH. Wahid Hasyim dengan Nyai Sholichah. Beliau lahir di Tebuireng, Jombang, pada tanggal 11 September 1942.
Kyai Badrus Salam memang sosok yang tegar dan tabah. Meskipun dalam keadaan sakit, kyai Badrus Salam tidak pernah mengeluh, akibatnya keluarga tidak mengetahui kalau Kyai Badrus Salam sakit.
Nama lengkapnya adalah Muhammad Muhibbi bin Hamzawi, lahir di desa Kajen – Margoyoso Pati. pada tanggal 2 Februari 1938, dari pasangan H Hamzawie Amin dan Hj Fathimah Sukarti.