KH. Abdurrochim Yahya merupakan pengasuh generasi keempat Pondok Pesantren Miftahul Huda, Gading, Malang. Beliau adalah putra keempat KH Muhammad Yahya. Kiai Rochim (sapaan akrab beliau) dilahirkan di Kota Malang, 17 Maret 1942
KH. Abdul Kabir lahir di Kampung Kadu Genep Desa Kadu Genep, Petir Kawedanan Pamarayan dari ibu Hj. Kanah binti Jarman dan ayah H. Marjuk bin H. Madi pada tahun 1916 M. KH. Abdul Kabir, Pendiri Pesantren Nurul Falah, Serang
KH. Mahmud Hashil bin Muhammad Hashil, beliau dilahirkan di Banjarmasin pada tahun 1950. Beliau lahir dari keluarga yang cukup sederhana, kedua orang tuanya berasal dari Madura, di daerah Bangkalan. Orangtuanya Bernama Muhammad Hashil dan ibuknya bernama Fatimah.
KH. Tubagus Khudori lahir di Malanggah pada 12 Juli 1974 dari ayah KH. TB. Yusuf dan ibu Hj. Yunengsih. Beliau adalah pengasuh Pesantren Jamiatul Ikhwan, Kab. Serang
Sampai saat ini masih aktif sebagai Dosen PTIQ Jakarta serta mengajar di PDU MUI Jakarta Selatan. Bahkan, meskipun jadwal ceramahnya sangat padat, namun pengajian di berbagai majelis dan masjid tetap beliau jalani.
KH. Ni’amillah Aqil Siroj adalah sosok ulama asal Kempek, Cirebon yang meskipun berstatus kiai pesantren namun beliau memiliki kualitas intelektual yang mumpuni, tutur katanya halus, suaranya merdu dan susunan kalimat yang diucapkannya tertata rapih,
Dalam perjalanan hidupnya, KH. Amirullah Ilyas sangat gigih dan penuh semangat dalam memperjuangkan nilai-nilai Aswaja NU di tengah masyarakat. Bersama KH. Zaini Sulaiman, KH. Amirullah mendirikan Yayasan Pendidikan Islam Az Zainiyah dan Masjid Al-Husniyah.
Ketika berumur tujuh tahun Kyai Dahlan dan keluargnya pindah ke Yogyakarta untuk mengadu nasib. Di sinilah perjalanan Kyai Dahlan di mulai. beliau memulai sekolah di SR (Sekolah Rakyat) di Suryodinatan.
Putra bungsu dari 6 bersaudara dari KH. Abdul Jalil. Beliau dilahirkan di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, kab.Banyuwangi pada tanggal 13 Juni 1931.
Syekh Tolhah dikenal sebagai tokoh tarekat. beliau bahkan tidak hanya mengamalkan satu tarekat saja. Selain Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, Syekh Tolhah juga menggeluti Tarekat Khalwatiyah. Namun ijazah mursyidnya, beliau dapatkan dari Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah.