lmu untuk meraih manfaat dan kebajikan dunia dan akhirat bagi manusia sangat penting dikuasai. Dalam literatur agama juga dinyatakan bahwa setiap orang yang melakukan amalan tanpa ilmu, maka amal perbuatannya ditolak, tidak diterima. Setiap pekerjaan atau profesi membutuhkan ilmu yang spesifik
Hasil penelitian ilmuan terkemuka asal Perancis, Dr Maurice Bucaille, dalam bukunya: ”La Bible, le Coran et la Science (1976)”, yang membandingkan kitab-kitab suci antara Al-Qur’an, Injil, dan Taurat, berkesimpulan bahwa “Al-Qur’an-lah yang paling dekat dengan teori ilmu pengetahuan”. Hal itu ia kemukakan setelah ia meneliti mummi Firaun Ramses II.
Memenuhi undangan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Shandong, berangkatlah saya ke China Rabu (8/1)- Sabtu (11/1). Berangkat via Incheon, Korsel menuju ke Qingdao, Weihai, dan Jinan.
Catatan itu terekam salah satunya dalam sebuah naskah bernama La Galigo, sebuah naskah yang dikoleksi Leiden dengan kode NB 188 vol 7 halaman 143.
Pembina Yayasan Dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Yayasan DIA), Hari Usmayadi, M.Kom, MM., mengajak kepada generansi muda agar mampu kreatif membuat hal baru dalam rangka menghadapi revolusi industri 4.0 yang kita hadapi saat ini.
Ada asumsi di sebagian kalangan: jika seseorang sudah beragama, nalarnya akan berhenti. Jika mau tetap menjadi manusia bernalar, rasional, tinggalkan agama. Hanya ada dua pilihan: agama atau nalar. Tidak bisa dua-duanya.
Ketika nabi Khidir hendak berpisah dengan Nabi Musa alaihis salam, berkatalah Nabi Musa alaihis salam : "Berilah aku wasiat."
Ungkapan; "jangan takut Corona, tapi takut pada Allah" sering kita dengar. Ungkapan ini menunjukkan betapa gagal pahamnya mereka soal hubungan Tuhan dan alam raya. Bahkan, mereka gagal paham soal iman itu sendiri.
Apakah dalam agama, ada settingan, Tuhan akan pernah mengalami masa pensiun? Artinya, setelah kiamat datang, langit bumi digulung.Setelah itu selesai, Tuhan tidak berperan sebagai Pencipta lagi?