Kita dan Senar Kehidupan

 
Kita dan Senar Kehidupan
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Agama itu memberi ketenangan dan kedamaian seperti layaknya harmonisasi gesekan biola. Begitu konon KH. Achmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, berpesan kepada para santrinya, sambil kemudian beliau menggesek biolanya, membunyikan nada.

Sejatinya, bukan saja agama, tapi kehidupan kita ini juga seperti gesekan biola. Namun bagaimana kalau satu demi satu senar biola kita putus?

Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19, pernah mengalaminya saat konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan lagunya.

Kejadian yang sangat mengejutkan, senar biolanya yang lain pun putus satu persatu dan hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia memutuskan tetap memainkan biolanya. Dengan mata berbinar dia berteriak, "Paganini dengan satu senar!". Penonton sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini.

Kawan, terkadang hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekhawatiran, kekecewaan dan semua hal yang tidak baik. Secara jujur, kita sering kali mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan segala sesuatu yang kita tidak dapat ubah.

Tapi, jika direnungkan lebih lanjut; Apakah Anda masih memikirkan senar-senar Anda yang putus dalam hidup Anda? Apakah senar terakhir nadanya tidak indah lagi? Jika demikian, janganlah melihat ke belakang, majulah terus dan mainkan senar satu-satunya itu. Mainkanlah itu dengan indahnya.

Balaslah cemoohan penonton dengan prestasi dan apresiasi. Jawablah keraguan orang lain dengan keindahan pesona gesekan biola Anda yang tersisa. Saat kita mampu berdamai dengan diri sendiri, komentar dan cemoohan orang lain menjadi tidak penting untuk didengarkan. Semesta berdamai!

Tabik. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 28 Agustus 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: Prof. Nadirsyah Hosen

Editor: Hakim