Mencintai Ahlul Bait Sebagai Tangga Menuju Cinta Rasulullah SAW

 
Mencintai Ahlul Bait Sebagai Tangga Menuju Cinta Rasulullah SAW
Sumber Gambar: KibrisPdf. (laduni.id)

LADUNI.ID, Jakarta – Sebagai Muslim kita harus menghormati sekaligus mencintai keluarga dan keturunan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam yang disebut Ahlul Bait. Rasulullah memang menghimbau agar umatnya menghormati dan mencintai keluarga dan keturunannya. Hal ini karena Ahlul Bait memang memiliki kemuliaan tersendiri sebagai kerabat Rasulullah. Namun apabila di antara mereka ada yang menyimpang dari jalan leluhurnya, hendaklah ada yang menasihatinya.  

Sebagai salah satu tinggalan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam untuk umatnya, keturunannya sudah selayaknya mendapat penghormatan dan rasa cinta seperti yang beliau terima.
Sebagaimana anjuran dari sahabat termulia Rasulullah, Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq  yang mengatakan,

أَخْبَرَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا خَالِدٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ وَاقِدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَ ارْقُبُوا مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَهْلِ بَيْتِهِ

Telah bercerita kepadaku 'Abdullah bin 'Abdul Wahhab telah bercerita kepada kami Khalid telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Waqid berkata; aku mendengar bapakku bercerita dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma tentang Abu Bakar radliallahu 'anhum yang berkata; "Peliharalah hubungan dengan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan cara menjaga hubungan dengan ahli bait beliau". (HR. Imam Bukhari No.3436). 

Ahlul bait merupakan keturunan suci Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, yang memiliki ikatan nasab, mereka adalah keturunan Sayyidah Fathimah sampai hari kiamat.
Demikian yang dijelaskan Imam An-Nawawi dalam Kitab Syarh Al-Muhadzdzab. Kesaksian Allah SWT dan Rasulnya akan kemulyaan ahlul bait bisa tergambar dari firman Allah SWT dan hadis Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam,

إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا(الاحزاب: 33

Artinya: Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan dosa dari kamu, Hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. Al-Ahzab 33:33).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إني تارك فيكم ما إن تمسكتم به لن تضلوا : كتاب الله وعترتي أهل بيتي (رواه النسائ والطبراني

Artinya: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, “Sesungguhnya aku tinggalkan untuk kalian dua perkara yang jika kalian berpegang teguh padanya maka kalian tidak akan tersesat: Kitabullah dan keturan ahli-baitku’’. (HR. Imam An-Nasa'i dan Imam Ath-Thabrani)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam telah mewasiatkan kepada umatnya perihal Ahlul Bait. Beliau tinggalkan dua perkara yang dengan keduanya Umat Muhammad tidak akan tersesat selama-lamanya, beliau Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda :

أَمَّا بَعْدُ أَلاَ أَيُّـهَا النَّاسُ فَإِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ يُوْشِكُ أَنْ يَأْتِيَ رَسُوْلَ رَبِّيْ فَأَجِيْبُ وَأَنَا تَارِكٌ فِيْكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَاُب اللهِ فِيْهِ الْهُدَى وَالنُّوْرُ فَخُذُوْا بِكِتَابِ اللهِ وَاسْتَمْسَكُوْا بِهِ فَحَثَّ عَلَى كِتَابَ اللهِ وَرَغِّبْ فِيْهِ ثُمَّ قَالَ وَأَهْلُ بَيْتِيْ أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِيْ أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِيْ أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِيْ

“Adapun setelahnya.., ketahuilah wahai manusia sesungguhnya aku hanya seorang manusia yang diberi risalah oleh Tuhanku kemudian aku menyampaikannya. Dan aku tinggalkan untuk kalian dua perkara yang agung : yang pertama adalah Kitab Allah yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, maka ambillah Kitab Allah (Al-Qur’an) dan berpegang teguhlah kalian dengannya; dan (yang kedua) Ahlul Baitku, Aku ingatkan kalian kepada Allah terhadap Ahlul Baitku, Aku ingatkan kalian kepada Allah terhadap Ahlul Baitku, Aku ingatkan kalian kepada Allah terhadap Ahlul Baitku.”(HR. Imam Muslim).

Beliau Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam menjadikan kecintaan terhadap Ahlul Bait sebagai tangga mencapai kecintaan kepada beliau.
Adapun anjuran untuk mencintai Ahlul bait bisa dilihat hadis dibawah ini,

عن ابن عباس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أحبوا الله لما يغذوكم من نعمه وأحبوني بحب الله وأحبوا أهل بيتي بحبي.(رواه الترمذي

Artinya: Dari Sahabat Abdullah bin Abbas r.a beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Cintailah Allah atas nikmat yang telah diberikan oleh-Nya, dan cintailah aku karena cinta kepada Allah serta cintailah ahli baitku karena cinta kepadaku.” (HR. Imam Ath-Tirmidzi)

Apabila seseorang cinta kepada orang lain, pasti sesuatu yang dicintai orang tersebut akan mencintainya juga. Seperti para sahabat baginda Muhammad, mereka menggapai kecintaan Nabi dengan teguhnya keimanan dan besarnya kecintaan mereka kepada keluarga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam.

Allah Subhanahu Wata’ala mensyariatkan untuk mendoakan Ahlul Bait dalam tasyahud ahkhir setiap kali shalat menurut Madzhab Syafi’iyah, itu sudah cukup menunjukkan kemuliaan mereka.

Bahkan Imam Asy-Syafi’i pernah bersyair;

Wahai Ahlul Bait Rasulullah, mencintai kalian…
Kewajiban dari Allah dalam Al-Qur`an yang Ia turunkan
Siapa yang tidak membaca doa shalawat untuk kalian, tidak ada shalat baginya
Itu sudah cukup menunjukkan agungnya kemuliaan kalian

Sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq  berkata, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kerabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam lebih aku cintai melebihi kerabatku sendiri.”
Sahabat Abu Bakar juga berkata, “Muliakanlah Ahlul Bait Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam.”

Imbauan seperti sebagaimana dikemukakan oleh salah seorang ulama sekaligus habib yang merupakan dzurriah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam asal Tarim Hadramaut Yaman, yakni Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad (1634-1720 M) dalam kitabnya berjudul Al-Fushul Al-‘Ilmiyyah wal Ushul Al-Hikamiyyah, (Dar Al-Hawi, Cet. II, 1998, hal. 89 ) sebagai berikut:

لأهل بيت رسول الله صلى الله عليه وسلم شرف، ولرسول الله صلى اللهعليه وسلم  بهم مزيد عناية وقد أكثر على أمته من الوصيّة بهم والحث على حبّهم ومودتهم. وبذالك أمرالله تعالى في كتابه في قوله تعالى: "قل لا أسألكم عليه أجرا إلا المودة في القربى" .(الشورى، ٢٣) ـ

Artinya: “Ahlul Bait memiliki kemuliaan tersendiri, dan Rasulullah telah menunjukkan perhatiannya yang besar kepada mereka. Beliau berulang-ulang berwasiat dan mengimbau agar umatnya mencintai dan menyayangi mereka.

Dari kutipan di atas dapat ditegaskan bahwa kaum Muslimin memang harus menghormati dan mencintai Ahlul Bait bukan saja karena kekerabatan mereka dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, tetapi juga karena Allah telah memerintahkan kepada beliau untuk berseru kepada umatnya agar mencintai kerabat beliau.

Dengan kata lain perintah untuk mencintai Ahlul Bait merupakan perintah dari Allah subhanahu wataála. Rasulullah sebagai pemimpin kaum Muslimin tidak meminta balasan apa pun dari umatnya kecuali kecintaan mereka kepada keluarga dan keturunan beliau.

Adapum ancaman bagi orang-orang yang menyakiti ahlul bait

عن أبي سعيد الخذري رضي الله عنه،قال :قال رسوالله صلى الله عليه وسلم: والذي نفسي بيده لا بيغض أهل البيت أحد إلا أدخله الله النار (رواه الحا كم في الصحيحين

Artinya: Diceritakan dari Abu Sa’id Al-Khudriy r.a. beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Demi dzat yang menguasai jiwa ragaku, tidaklah seseorang marah (mencaci dan membenci) kepada keluargaku kecuali Allah akan menceburkan ke dalam neraka.” (HR. Imam Al-Hakim).

Sebuah hadis diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim

فلو أن رجلا صفن بين الركن والمقام فصلى صام ثم لقى الله وهو مبغض لأهل بيت محمد دخل النار حديث حسن صحيح على شرط مسلم

“Seandainya seorang beribadah diantara rukun dan maqam (di depan Ka’bah) kemudian dia bertemu Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam keadaan dia benci pada keluarga Muhammad, niscaya dia akan masuk neraka.”

Dari dalil-dali dan keterangan di atas sudah sangat jelas bahwa mencintai Ahlul Bait adalah kewajiban setiap Muslim, apapun madzhabnya, para imam Ahlus Sunnah sangat menjunjung tinggi kehormatan mereka dan mencintai dengan sepenuh hati. Tuduhan orang bahwa mencintai Ahlul Bait adalah Syiah itu jelas cara Yahudi menjauhkan umat ini dari tali Allah dan Rasulullah. Kita Ahlus Sunnah mencintai Ahlul Bait dan sangat memulikan para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam.

Ya Rabb beri kami kecintaan pada Ahlul Bait para penerus dakwah Nabi dan sahabat yg telah berkorban serta menemani beliau di kala suka dan duka. Maka lihatlah bagaimana orang-orang dahulu cinta kepada Ahlul Bait. Mereka mengorbankan semuanya untuk meraih kecintaan kepada para keturunan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, hingga mereka mendapatkan anugerah dari ALLAH sebagaimana yang dijanjikan oleh Rasul-Nya. Cukuplah perkataan seorang ulama yang berkata :

فَازَ كَــلْبٌ بِحُبِّ أَصْحَابِ كَهْفٍ # فَكَيْفَ أَشْقَى بِحُبِّ آلِ مُحَــمَّدِ

“Seekor Anjing menjadi beruntung karena cinta kepada Ashabul Kahfi # Bagaimana mungkin seseorang akan celaka dengan mencintai keluarga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam”

Semoga ALLAH SWT menganugerahkan kepada kita semua kecintaan hakiki kepada keluarga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam hingga membuahkan cinta dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam kepada kita.

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

 

Sumber : Kitab Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab (Karya Imam An- Nawawi).
HR. Imam Bukhari No.3436

___________
Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada Kamis, 27 September 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan.

Editor : Lisanto
Rabo Kliwon, 24 Mei 2023