Mengarungi Teori Komunikasi Massa

 
Mengarungi Teori Komunikasi Massa

 

 

LADUNI.ID, KOLOM- Dalam  Islam nilai-nilai komunikasi dalam perspektifnya memandang bahwa komunikasi harus diletakkan melaui unsur tasawur dan inspiriasi tauhid, sehingga informasi tidak dianggap bersifat value – free , tetapi mempunyai norma – norma, etika dan moral imperatip.

Menurut Dennis McQuail (1987), jenis dan teori komunikasi massa adalah sebagai berikut:

  1. Teori Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Scientific Theory)

Teori ini berdasarkan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan sifat dasar, cara kerja, dan pengaruh komunikasi massa yang bersumber dari  observasi sistematis yang sedapat mungkin diupayakan bersifat objektif. Sumber teori ini merupakan kenyataan tentang media. Dalam penerapannya jenis teori ini sering bergantung pada ilmu sosial lainnya.

  1. Teori Normatif (Normative Theory)

Teori ini berkenaan dengan masalah bagaimana seharusnya media berperan ketika serangkaian nilai sosial ingin diterapkan dan dicapai sesuai dengan sifat dasar nilai-nilai sosial tersebut. Jenis teori ini begitu pennting karena berperan dalam membentuk institusi media. Bahkan media berpengaruh besar dalam membatu apa yang diharpkan oleh publik media, organisasi, serta pelaksana organisasi sosial itu sendiri.

  1. Teori Praktis (Operational Theory)

Pada awalnya teori ini dikembangkan oleh para praktisi media. Teori ini menyuguhkan penuntun tentang tujuan media, cara kerja yang seharusnya diharapkan agar seirama dengan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan sosial yang sifatnya lebih abstrak, serta cara-cara pencapaian beberapa sasaran tertentu. Sebuah teori masuk dalam rumpn teori praktis karena bisa membentu menemukan jawaban masalah.

  1. Teori Akal Sehat (Commonsense  Theory)

Teori ini merupakan pengetahuan (dan gagasan) yang dimiliki oleh setiap orang dengan begitu saja atau melalui pengalaman langsung dengan masyarakat. Setiap pembaca surat kabar atau penonton televisi mempunyai teori sendiri (mempunyai seperangkat gagasan) tentang media  tersebut.

  1. Teori Masyarakat Massa

Teori ini menekankan ketergantungan timbal balik antar institusi yang memegang kekuasaan dan integrasi media terhadap sumber kekuasaan sosial dan otoritas. Dengan demikian isi media cenderung melayani kepentingan pemegang kekuasaan politik-ekonomi.

Namun demikian, meskipun media tidak bisa diharapkan menyuguhkan pandangan kritis atau tinjauan lain menyangkut masalah kehidupan, media tetap memiliki kecenderungan untuk membentu publik bebas dalam menerima keberadaannya sebagaimana adanya.

 

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi, Penggiat Literasi Asal Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga, Aceh

 

Sumber: Marzuki, Pemanfaatan Media Massa Dalam Komunikasi Politik Islam, 2016