Sholat Tahajud dan Manfaatnya

 
Sholat Tahajud dan Manfaatnya
Sumber Gambar: Unplash.com, Ilustrasi: laduni.ID

LADUNI.ID, Jakarta - Shalat Tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari sesudah bangun dari tidur, meskipun itu hanya sebentar. Sholat tahajud dianggap sebagai ibadah sholat sunnah yang paling istimewa, sebab disebutkan dalam Alquran dapat membuat pengamalnya diangkat ke tempat yang terpuji di sisi Allah.

Sholat tahajud bisa dikerjakan kapan pun dalam kurun waktu setelah isya' sampai masuknya waktu subuh. Walaupun begitu ada waktu yang paling dianjurkan untuk melaksanakan sholat tahajud, yaitu sepertiga malam terakhir.

Sepertiga malam terakhir berarti lepas tengah malam hingga masuknya waktu subuh. Jika mengerjakan sholat tahajud pada waktu tersebut, insya Allah doanya akan diijabah oleh Allah SWT.

Hukum Shalat Tahajud adalah Sunnah Mu’akkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, karenanya maka Rasul SAW sangat menganjurkan kepada para umatnya untuk senantiasa mengerjakan shalat Tahajud. Karena dalam shalat Tahajjud terdapat keutamaan dan keistimewaan yang besar sekali. 
 
Beberapa dalil yang menyinggung keutamaan bangun pada dua pertiga malam shalat tahajud adalah Surat Al Muzammil ayat 1 – 20. Berikut dari surat Al Muzammil ayat 20:
“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang..Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
 
Sholat tahajud dikerjakan sendirian atau boleh berjamaah?

Syekh al-Batini berpendapat bahwa sholat tahajud yang dikerjakan secara berjemaah menurut kajian fikih klasik disebut ta'qib. Menurut Mazhab Hanafi, hukum ta'qib seperti sholat tahajud berjemaah adalah makruh. Seperti disampaikan Ibnu Muflih, sholat sunnah itu hendaknya dilakukan berjemaah sekali saja.

Jadi jika hendak sholat tahajud padahal sudah mengerjakan tarawih berjemaah, sebaiknya ditunaikan sendiri saja. Penegasan ini juga disampaikan oleh Ibnu Najim dalam al-Bahr ar-Raiq Syarh Kanz Daqaiq dan al-Kasani di kitab Bada'i as-Shana'i fi Tartib as-Syara'i.

Tata cara sholat tahajud lengkap dan benar beserta niat dan bacaannya:

Mengenai tata cara sholat tahajud, sholat sunnah ini dikerjakan 2 rakaat, 2 rakaat dengan jumlah rakaat tak terbatas.

Menurut riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW tidak pernah mengerjakan sholat tahajud lebih dari 11 atau 13 rakaat (jumlah rakaat dengan witir). Jadi tak ada salahnya jika kita mengikuti kebiasaan Rasulullah SAW.

Sebelum mengerjakan sholat tahajud, bacalah niat seperti berikut ini:
Ushallii sunnatat-tahajjudi rak'ataini (mustaqbilal qiblati) lillaahi ta'aalaa.

Artinya:

"Aku niat sholat sunnah tahajud dua rakaat (dengan menghadap kiblat) karena Allah Taala."

Setelah membaca niat sholat tahajud, lakukan sholat 2 rakaat dengan 2 kali sujud dan 1 kali salam.

Mengenai bacaan sholat tahajud, sebenarnya tidak ada kewajiban untuk membaca doa tertentu. Namun jika merujuk kebiasaan Rasulullah SAW beliau membaca doa berikut.

Setelah salam atau selesai seluruh shalat kemudian membaca doa:

اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

 

Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

Doa ini dianjurkan dibaca seusai shalat tahajud. Doa Rasulullah ﷺ ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim.

Tata cara sholat tahajud 11 rakaat

Tata cara sholat tahajud 11 rakaat lazimnya dikerjakan 2 rakaat, 2 rakaat (2 rakaat sebanyak 4 kali), kemudian ditutup dengan sholat witir sebanyak 3 rakaat.

Tata cara sholat tahajud dan witir

Sholat witir adalah sholat sunnah dengan jumlah rakaat ganjil yang dikerjakan untuk menutup ibadah sholat sunnah yang dikerjakan hari itu. Jika Anda sudah selesai menjalankan sholat sunnah tahajud dan tidak bermaksud mengerjakan sholat sunnah lainnya, disarankan untuk mengerjakan sholat witir.

Sholat witir lazimnya dikerjakan dengan 3 rakaat. Namun jika kondisi fisik tidak memungkinkan, silakan jalankan sholat witir 1 rakaat.

Berikut ini kami tampilkan niat yang bisa Anda baca sebelum menjalankan sholat witir.

Niat sholat witir 1 rakaat salam

Bagi Anda yang ingin mengerjakan sholat witir dengan 1 rakaat saja, berikut ini bacaan niat sholat yang bisa Anda hafalkan.

Ushallii sunnatal witri rok 'atan (mustaqbilal qiblati) lillaahi ta'alaa.

Artinya:

"Saya niat sholat witir satu rakaat (menghadap qiblat) karena Allah ta'alaa.

Niat sholat witir 3 rakaat 1 kali salam

Berikut ini bacaan niat sholat witir dengan 3 rakaat yang diikuti dengan 1 kali salam.

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka'aatin (mustaqbilal qiblati) lillaahi ta'alaa.

Artinya :
"Saya berniat shalat witir tiga rakaat (menghadap kiblat) karena Allah ta'alaa".

Dari seluruh bahasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa tata cara sholat tahajud yang benar adalah sebagai berikut:

  • Dikerjakan pada sepertiga malam terakhir (lewat tengah malam sampai masuk subuh).
  • Sholat tahajud sendirian jika sudah mengerjakan tarawih berjemaah
  • Membaca niat sholat tahajud
  • Mengerjakan sholat tahajud 2 rakaat, 2 rakaat (2 sujud, 1 salam)
  • Jumlah rakaat plus witir tak terbatas (disarankan tak lebih dari 11 atau 13 rakaat)
  • Membaca doa tahajud setelah selesai sholat tahajud.
  • Ditutup dengan sholat witir 3 rakaat

Itulah tata cara sholat tahajud yang disarankan, sesuai dengan kebiasaan Rasulullah SAW. Semoga kita semua bisa mengamalkannya. Wallahu a'lam 


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 21 Februari 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

_____

Editor: Athallah