Keteladanan KH. Zubair Dahlan dalam Menanggapi Gerakan Kaum Komunis

 
Keteladanan KH. Zubair Dahlan dalam Menanggapi Gerakan Kaum Komunis
Sumber Gambar: ppalanwar.com, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Ketika PKI melancarkan misinya yang dikenal dengan G30S/PKI, banyak jenderal dan kiyai-santri yang dibunuh dengan kejam. Mereka disiksa, dianiaya, kemudian diakhiri hidupnya. Para jendral tersebut mati dengan mengenaskan dan dibuang di Sumur Lubang Buaya.

Umat Islam tidak terima dengan kekejaman yang dilakukan oleh para PKI tersebut. Akhirnya mereka melakukan tindakan balik dengan menangkap para PKI yang sudah berkhianat kepada NKRI. Kiyai Zubair Dahlan mengajak para Anshor dan Banser Nahdlatul Ulama untuk membersihkan wilayah Sarang dari PKI. Merekapun akhirnya banyak yang tertangkap.

Ketika para PKI hendak dihukum mati, Kiyai Zubair Dahlan melarang keputusan tersebut. Beliau mengusulkan agar para PKI yang tertangkap dipenjara saja di tempat yang kini digunakan sebagai gedung MPG. Jika masa penahanannya sudah selesai, mereka akan dibebaskan, barang kali mereka insaf dan keturunannya tidak lagi mengikuti jejak PKI, melainkan memeluk Islam dan beramal kebajikan.

Apa yang dilakukan oleh Kiyai Zubair Dahlan ini persis meniru akhlak Baginda Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana ketika Rasulullah SAW berdakwah di Thaif dan ditolak oleh warganya, bahkan sampai dilukai. Maka, ketika itu Malaikat Jibril yang iba dan kasihan melihat penderitaan Sang Nabi, kemudian menawarkan diri untuk menghukum penduduk Thaif dengan menjatuhkan gunung kepada mereka. Namun, Rasulullah SAW melarang keputusan tersebut, dengan harapan barang kali keturunan penduduk Thaif di kemudian hari akan ada yang memeluk ajaran Islam. Sungguh mulia akhlak Baginda Nabi Muhammad SAW.

Pernah suatu ketika, Kiyai Zubair Dahlan difitnah oleh kelompok PNI (Partai Nasional Indonesia) garis merah yang cenderung memihak pada gerakan komunis. Fitnah itu menyebabkan beliau harus berhubungan dengan hukum. Dengan izin Allah, berkah doa Kiyai Imam Khalil, dan ikhtiar para santri serta sejumlah tokoh, akhirnya beliau dibebaskan. Karena ulah mereka yang tidak suka dengan kiyai dan santri, saat mereka meninggal dan meminta Kiyai Zubair Dahlan untuk menshalatinya, maka beliaupun ogah memenuhi permintaan tersebut. Hal ini disebabkan tidak lain karena ulah mereka sendiri yang tidak suka dengan ajaran Islam, membenci kiyai dan santri.

Kiyai-kiyai Nahdlatul Ulama, mulai dari jajaran atas hingga bawah, sangat setia dengan negaranya. Mereka yang memperjuangkan dan mereka pulalah yang akan mempertahankannya dari musuh-musuh yang hendak menghancurkan atau mengoyak bangunan besar, Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kiyai Zubair Dahlan merupakan salah satu bagian terpenting dari para kiyai Nahdlatul Ulama, khususnya wilayah Rembang dan Jawa Tengah. Beliau senantiasa akan setia dengan bangsanya. Kiyai Zubair Dahlan senantiasa menanamkan cinta tanah air kepada keluarganya. Semangat mencintai tanah air yang berlandaskan agama ini, diwarisi oleh keturunannya, salah satunya yang paling masyhur adalah Kiyai Maimoen Zubair. Ketika ada acara penting kenegaraan, beliau sering memakai songkok nasional (peci hitam) seperti yang dipakai oleh Presiden Soekarno. Juga, ketika ada tamu penting kenegeraan, semisal ada kunjungan Presiden, Wakil Presiden, atau Menteri, maka beliau sering ikut berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya karya WR. Supratman.

Secara jasad memang beliau sudah tiada, tapi keteladanannya selalu menginpirasi para santri untuk selamanya. Al-Fatihah. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 10 Maret 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis : Amirul Ulum

Editor: Hakim