Tumbuhkan Kesadaran Lokal, Banyuwangi Gelar Festival Arsitektur

 
Tumbuhkan Kesadaran Lokal, Banyuwangi Gelar Festival Arsitektur

LADUNI.ID, Banyuwangi - Banyuwangi menjadi tempat yang memiliki arsitektur yang paling banyak mengusung kebudayaan lokal dengan kemasan ramah lingkungan, sehingga Banyuwangi menggelar Festival Arsitektur Nusantara 2019. Tujuan acara yang diselenggarakan di Ballroom Hotel El Royal Banyuwangi ini, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat lokal untuk mengandalkan potensi alam dan budaya lokal dalam andil menumbuhkan industri pariwisata.

Setidaknya, ada 300 arsitek dari berbagai Indonesia termasuk mahasiswa dan dosen saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam rancangan kearsitekturan yang mereka miliki.

Dalam acara tersebut berkolaborasi dengan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Jawa Timur dan PT Propan Raya ini dihadiri sejumlah arsitek kondang yang karyanya telah melanglangbuana ke berbagai negara, seperti Andra Matin, Yori Antar, Budi Pradono, Jeffrey Budiman, Ary Indra, Denny Gondo, Gregorius Supie Yolodi, dan Achmad Noerzaman.

"Saya mengapresiasi tinggi kepada Bapak Bupati Banyuwangi, yang mana tetap mengangkat nilai-nilai arsitektur lokal nusantara," kata Founder dan President Director PT Propan Raya, DR. Hendra Adidarma Dipl. Chemiker, Kamis (14/03) kemarin.

Selain itu, dia juga menambahkan bahwa ia sangat berterimakasih kepada Bupati Banyuwangi yang dapat mengajak PT Propan Raya dalam acara festival arsitektur nusantara ini, dan berharap acara ini diselenggarakan setiap tahun.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Dadang Rizki Ratman mengungkapkan bahwa pembangunan arsitektur itu ujungnya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar daerah destinasi dan sektor pariwisata.

Adapun festival ini berlangsung dari tanggal 14 - 15 Maret 2019 dengan agenda mengelilingi beberapa bangunan yang mengadopsi arsitektur khas suku Osing Banyuwangi, seperti Rumah Osing Villa Solong, Taman Gandrung Terakota, Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Bandara Banyuwangi dan destinasi arsitektur lainnya.

"Karena pembangunan yang melibatkan budaya, efeknya sangat luar biasa untuk kemajuan daerah," tegas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Selain itu, bupati Anas menambahkan bahwasannya dalam sebuah pembangunan arsitektur ini harus fungsional dan berdaya guna. Dalam kesempatan ini Bupati Banyuwangi juga meluncurkan buku yang berjudul "Banyuwangi Now!".

Rencananya Banyuwangi akan membangun sebuah Kampung Arsitektur yang meggandeng Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, yang diberi nama "Kawan" atau Kampung Wisata Arsitektur Nusantara. Hal ini akan menjadi landmark dan menambah pilihan destinasi baru bagi Banyuwangi sekaligus menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Bumi Blambangan ini. (Sum ber: Times Indonesia)