Ciri-Ciri Orang dengan Sikap Takabur

 
Ciri-Ciri Orang dengan Sikap Takabur
Sumber Gambar: laduni.id

LADUNI.ID, Jakarta – Takabur adalah sikap sombong, merasa paling tinggi, hingga akhirnya merendahkan orang lain. Orang takabur akan memperlihatkan kelebihannya untuk membuktikan diri bahwa ialah yang terbaik sambil mengejek serta merendahkan orang lain. Takabur merupakan salah satu sifat tercela yang sebaiknya dijauhi, karena bisa membuat seseorang berkeinginan dalam menampakkan kehebatan dirinya yang terus menerus di hadapan orang lain. Bahkan, dengan sifat takabur, seseorang bisa juga dijauhi oleh orang-orang terdekat.

Takabur sebagai suatu sifat yang dibenci oleh Allah SWT. Bahkan, Allah SWT juga memberikan azab bagi orang-orang yang kemudian memiliki sifat ini.
Berdasarkan sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Ali bin Abi Thalib R.A.
Rasulullah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam   menegaskan bahwa “seseorang yang memiliki sifat takabur sesungguhnya telah mengambil ataupun merampas pakaian Allah SWT.” Dengan kata lain, takabur menjadi sifat yang tidak seharusnya dimiliki oleh manusia, apapun yang dimilikinya serta posisi atau jabatannya.

Seseorang yang takabur juga dapat dikenali melalui ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri orang yang bersifat takabur adalah sebagai berikut.

Terlihat Angkuh

Takabur merupakan sifat yang akan menimbulkan kebencian di antara manusia serta tidak membawa manfaat sama sekali. Oleh karenanya, Allah SWT sangat membenci sifat ini. Orang yang memiliki sifat takabur ialah orang yang biasanya terlihat angkuh secara lahiriah.
Allah SWT berfirman:

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ (١٨)

 “Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) serta janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong serta membanggakan diri.” (Q.S Luqman 31:18).

Selalu Ingin Menjatuhkan Orang Lain

Orang dengan sifat takabur dalam hatinya tak pernah pernah memiliki ketenangan. Ia selalu ingin untuk menjatuhkan orang lain. “Dari Abdullah bin Mas’ud bin Malik R.A dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. bersabda: Tak akan masuk surga orang yang terdapat dalam hatinya sifat takabur (atau sombong) walaupun hanya sebesar atom yang sangat halus sekalipun.” (H.R Muslim).
Hadis ini juga merupakan sebuah peringatan untuk semua umat manusia agar tidak bersifat takabur.

Dalil Naqli tentang Takabur

Takabur dapat menghalangi seseorang untuk masuk surga. Dalam setiap hadis yang dikeluarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau juga selalu mengingatkan kepada umat Islam jika sifat takabur ataupun sombong benar-benar dapat menghalangi seseorang dalam masuk surga. Hadis-hadis ini juga menegaskan bahwa kesombongan kemudian akan menjadi penghalang bagi manusia untuk masuk surga, sehalus apapun rasa sombong ini.

Takabur dapat dilihat secara lahiriah (yang tampak), sehingga mudah dilihat oleh orang lain dan takabur yang tersimpan di dalam hati serta hanya kita yang tidak mengetahui. Beberapa hadis dan ayat dalam Al-Qur’an yang kemudian menjelaskan tentang perilaku takabur, di antaranya terdapat dalam hadis Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berikut ini:
“Kesombongan adalah menolak kebenaran serta merendahkan manusia”.
[HR. Muslim, no. 2749, dari ‘Abdullah bin Mas’ûd]

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda: ”Orang fakir yang sombong termasuk orang-orang yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah pada hari kiamat tiba, Allah juga tidak akan menyucikan, tidak akan memandang mereka, serta bagi mereka azab yang pedih.” (HR. Muslim).

Penyebab Takabur

Sebagai manusia tidak sepantasnya kita menyombongkan diri, karena takabur sangat dibenci oleh Allah SWT.
Berikut di bawah ini adalah penyebab seseorang menjadi takabur:
1.Merasa apa yang diucapkan benar, sehingga menganggap orang lain salah.
2.Gila pujian atau bisa dibilang jika mengetahui ada banyak orang memujinya, ia bahagia bukan main dan bertambah keangkuhannya.
3.Merasa memiliki banyak ilmu, banyak harta. Namun lebih fatalnya, ada orang tidak kaya namun dia tetap bersikap sombong.
4.Merasa amal dan ibadahnya lebih baik dibandingkan dengan orang lain. Ia juga merasa nanti hidupnya selamat sampai di akhirat sementara orang lain dianggap tidak selamat.
5.Memiliki nasib ataupun garis keturunan serta kelebihan fisik yang dimiliki.

Dampak Negatif Perilaku Takabur

Takabur juga akan Menghalangi seseorang untuk masuk surga. Dalam setiap hadis yang dikeluarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau kemudian mengingatkan kepada umat Islam jika sifat takabur ataupun sombong benar-benar dapat menghalangi seseorang dalam masuk surga.
Selain menghalangi masuk surga, dampak buruk lainnya yang akan menimpa kamu saat memiliki sifat takabur, antara lain:

1.Terhalang untuk mendapat kebenaran ayat-ayat Allah SWT, serta Dibenci oleh Allah SWT
2.Terkuncilah pada mata dan hatinya
3.Mendapat kehinaan serta berbagai siksaan akhirat.
4.Selalu merasa menjadi orang yang paling baik dan paling benar.
5.Dapat menimbulkan berbagai perpecahan di antara sesama.
6.Dapat merusak sendi persatuan serta persatuan.
7.Tidak suka berbuat benar serta tidak dapat menerima kebenaran.
8.Tidak memiliki keikhlasan dalam suatu perbuatan sehingga semua yang dilakukan kemudian menjadi sia-sia.
9.Merugikan diri sendiri dan lebih mudah tersinggung

Takabur atau sombong merupakan anak dari ujub, akar dari sombong sendiri adalah ujub. Jadi, ujub melahirkan kesombongan. Namun, terdapat juga perbedaan antara ujub dengan sombong. Adapun ujub tak memerlukan orang lain, sementara sombong membutuhkan orang lain sebagai pembandingnya. Sifat takabur kemudian dibedakan menjadi dua, yakni:

1.Seseorang yang menolak kebenaran yang disampaikan oleh orang lain, padahal ia memahami bahwa kebenaran ada pada orang tersebut. Kemudian, ia menolaknya karena orang yang menyampaikan kebenaran itu dirasa lebih muda atau lebih rendah kedudukannya jika dibanding dirinya.

2.Seseorang yang menganggap dirinya memiliki keistimewaan melebihi orang lain. Selalu merasa dirinya paling lebih jika dibandingkan orang lain. Dengan hal ini, ia bersikap congkak kepada sesama hamba Allah serta merendahkan mereka, karena menurutnya ia jauh lebih tinggi martabatnya.

 

___________
Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada Senin, 5 Juli 2021 . Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan.
Editor : Sandipo

Sumber : Al-Qur’an dan Hadis