Keutamaan yang Menakjubkan dari Menjaga Shalat Subuh

 
Keutamaan yang Menakjubkan dari Menjaga Shalat Subuh

LADUNI.ID, Jakarta - Sebagaimana diketahui, Shalat shubuh adalah ibadah fardhu paling berat. Hal tersebut dikarenakan ketika tengah terlelap, kita dibangunkan untuk menunaikan panggilan Allah SWT. Namun, dibalik itu semua, ternyata shalat shubuh menyimpan satu kekuatan yang luar biasa yang didalamnya meliputi segala keutamaan dan kebaikan. Berikut ini, terdapat sejumlah keutamaan yang akan kita raih jika kita menjaga shalat subuh tepat pada waktunya, terlebih secara berjamaah di mesjid bagi laki-laki.


1.Memperoleh Jaminan masuk surga

  Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :    مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ 

 “Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat Shubuh dan Ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari, no. 574 dan Muslim, no.  635).

2.Terhindar dari siksa api neraka

  Dari ‘Umaroh bin Ruwaibah radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda :   لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّ ى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا

“Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat Shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya  matahari (yaitu    shalat Ashar).” (HR. Muslim, no. 634).

3.Selalu dalam lindungan Allah SWT
  Dari Jundab bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :  

                                                                                  مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِى ذِمَّةِ اللَّهِ فَلاَ يَطْلُبَنَّكُمُ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَىْءٍ فَيُدْرِكَهُ فَيَكُبَّهُ فِى نَارِ جَهَنَّمَ

 “Barangsiapa yang shalat Shubuh, maka ia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu, janganlah menyakiti orang yang shalat Shubuh tanpa jalan yang benar.  Jika tidak, Allah akan menyiksanya dengan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim, no. 657).


4.Disaksikan oleh para malaikat. Allah SWT berfirman :   أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا                                                                                                                                  
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh itu disaksikan (oleh   malaikat).” (QS. Al-Isra’: 78)

  Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda :  

                                    وَتَجْتَمِعُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ ، يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ : اقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ : (وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

“Malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat Shubuh.” Abu Hurairah berkata, ‘Bacalah ketika itu sesukamu karena Allah Ta’ala berfirman (yang artinya : Lakukanlah shalat Shubuh karena sesungguhnya shalat Shubuh itu disaksikan oleh malaikat)” (HR. Bukhari, no. 4717 dan Muslim, no. 649).

5. Berat bagi orang-orang munafik. 
   
   Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadistnya yaitu : 

   Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

                                                                               لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً

 “Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat Isya. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada     kedua  shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari, no. 657).

 Ibnu Hajar Rahimahullah mengatakan bahwa semua shalat itu berat bagi orang munafik sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT :  

                                                                                                                                                       وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَى

“Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas.” (QS. At-Taubah: 54). Akan tetapi, shalat Isya dan shalat Shubuh lebih berat bagi orang  munafik karena rasa malas yang menyebabkan enggan melakukannya. Karena shalat Isya adalah waktu di mana orang-orang beristirahat, sedangkan waktu Shubuh  adalah waktu nikmatnya tidur. (Fath Al-Bari, 2:141).

Semoga bermanfaat.