Prakarsa Peta Perdamaian Ekonomi Oleh AS Ditolak Palestina

 
Prakarsa Peta Perdamaian Ekonomi Oleh AS Ditolak Palestina

LADUNI.ID, Palestina - Sehubungan dengan konferensi perdamaian antara Israel-Palestina yang digagas oleh Trump pada selasa (25/6) dan Rabu (26/6) di Bahrain. Kini, Amerika serikat memprakarsa jalan damai ekonomi antara Palestina dan Israel. Akan tetapi, hal ini langsung diboikot oleh Presiden Palestina, Mahmud Abbas. Karena menurutnya sebelum itu dilakukan harus ada solusi politik terlebih dahulu. 

Seperti dikutip dari Reuters, Minggu (23/6), Abbas mengungkapkan "Kami sudah menyatakan tidak akan menghadiri forum di Bahrain. Alasannya adalah permasalahan ekonomi tidak boleh dibahas sebelum problem politik." dan ia juga menambahkan "Selama belum ada solusi politik, kami tidak akan menyepakati persoalan ekonomi."

Alasan pihak Palestina tidak mau menghadiri pertemuan tersebut adalah karena AS dianggap memihak kepada Israel. Kemudian, pihak Palestina juga tidak mau dibungkam dengan uang yaitu janji menanamkan modal miliaran dolar demi pengakuan kemerdekaan negaranya. 

Hanan Ashrawi, Penasihat Abbas, mengatakan bahwa AS harus mengutamakan tuntutan Palestina mengenai persoalan politik, jika AS ingin menjadi penengah antara Israel-Palestina. 

Ashrawi mengatakan "Pertama cabut blokade Jalur Gaza, hentikan pencaplokan tanah, sumber daya dan uang kami oleh Israel, berikan kami kebebasan untuk mengendalikan perbatasan, langit, dan perairan kami. Kemudian biarkan kami membangun ekonomi sebagai bangsa yang bebas dan berdaulat." 

Sejak Desember 2017, Palestina telah menolak sejumlah konferensi perdamaian dengan Israel. Hal ini disebabkan Presiden AS, Donald Trump, menyatakan Yerussalem merupakan Ibu kota Israel. Sehingga membuat Palestina langsung memboikot pernyataan tersebut. Karena jika kelak Palestina merdeka, maka Yerussalem diharapkan akan menjadi ibu kota negara Palestina.