Apakah Perawi Pendusta Hadisnya Otomatis Palsu?

LADuNI.ID - Sebelumnya saya telah menulis sebuah tanggapan ringkas dalam kolom komentar pada status FB Ustadz Adhli Al-Qarni yang mengkritik Syaikh Ali Jum’ah terkait dengan hadits kemulian sahabat yang dibawakan oleh beliau dalam kitab “Aqidah Ahlissunnah wal Jama’ah”. Ringkasan tanggapan saya, bahwa perawi pendusta (kadzdzab) tidak secara otomatis hadits yang diriwayatkannya adalah palsu, kecuali riwayatnya sendirian (tafarrud). Kemudian beliau menulis jawaban balik kepada yang telah menanggapi tulisan beliau sebelumnya, yang sebagian isinya ditujukan kepada saya.
Dalam jawabannya, beliau menegaskan hanya mengkritik dua sumber riwayat yang dibawakan Syaikh Ali Jum’ah dari Imam al-Baghawi dan Imam Said bin Manshur, yang menurut penilaian beliau (Ustadz Adhli) "haditsnya palsu dengan dua sanad tersebut" (matan dengan sanad itu adalah palsu) sehingga mutlak tidak boleh dijadikan hujjah apapun. Beliau juga menegaskan tidak menghukumi palsu terhadap matan haditsnya secara mutlak.
Sekedar pengetahuan, memang ada hadits yang sebenarnya shahih dan mutawatir, tetapi ada satu jalur riwayat yang maudhu’ (palsu) dan ulama menyebutnya “maudhu’ dengan sanad ini”.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...