Keutamaan dan Hikmah Memperingati Maulid Nabi SAW

 
Keutamaan dan Hikmah Memperingati Maulid Nabi SAW
Sumber Gambar: Foto bakhtera.id (ilustrasi foto)

Laduni.ID, Jakarta - Perayaan maulid Nabi Muhammad SAW pada umumnya berbentuk aktifitas-aktifitas ibadah yang di dalamnya mendatangkan banyak pahala. Ibadah-ibadah seperti membaca Al-Qur'an, memperbanyak shalawat dan puji-pujian kepada Nabi, sedekah, silaturahim, dan mauidhoh hasanah tentang teladan Nabi.

Dalam melaksanakan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW terdapat keutamaan dan hikmah yang bisa diambil oleh umat Islam sebagaimana diterangkan dalam kitab An-Ni’matul Kubra ‘alal ‘Alami fi Maulidi Sayyidi Waladi Adam karya Imam Ibnu Hajar Al-Haitami cetakan Maktabah Al-Haqiqat Istanbul, Turki pada halaman 5-7Keutamaan-keutamaan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW itu diterangakan melalui pendapat dan keterangan dari para sahabat dan ulama sebagai berikut:

Baca Juga: Dalil Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

1. Sayyidina Abu Bakar RA. berkata:

من أنفق درهما على قراءة مولد النبي صلى الله عليه وسلم كان رفيقي في الجنة

"Barangsiapa membelanjakan satu dirham untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW, maka ia akan menjadi temanku di surga"

2. Sayyidina Umar bin Khaththab RA  berkata:

من عظم مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد أحيا الإسلام

"Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi SAW, maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam"

3. Berkata Sayyidina Utsman RA:

من أنفق درهما على قراءة مولد النبي صلى الله عليه وسلم فكأنما شهد غزوة بدر وحنين

"Barangsiapa membelanjakan satu dirham untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW, maka seakan-akan ia ikut-serta menyaksikan perang Badar dan Hunain"

4. Sayyidina Ali RA berkata:

من عظم مولد النبي صلى الله عليه وسلم وكان سببا لقراءته لا يخرج من الدنيا إلا بالإيمان ويدخل الجنة بغير حساب

"Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi SAW, dan ia menjadi sebab dilaksanakannya pembacaan maulid Nabi, maka tidaklah ia keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab"

Baca Juga: Pendapat Ulama Tentang Maulid Nabi SAW

5. Imam Hasan Bashri berkata:

وددت لو كان لي مثل جبل أحد ذهبا فأنفقته على قراءة مولد النبي صلى الله عليه وسلم

"Aku senang sekali seandainya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, maka aku akan membelanjakannya untuk kepentingan memperingati maulid Nabi SAW"

6. Imam Junaid Al-Baghdadi berkata:

من حضر مولد النبي صلى الله عليه وسلم وعظم قدره فقد فاز بالإيمان

"Barangsiapa menghadiri peringatan Maulid Nabi SAW dan mengagungkan derajat beliau, maka sesungguhnya ia akan memperoleh kebahagian dengan penuh keimanan"

7. Imam Ma’ruf Al-Karkhi berkata:

من هيأ طعاما لأجل قراءة مولد النبي صلى الله عليه و سلم و جمع اخوانا و أوقد سراجا و لبس جديدا و تبخر و تعطر تعظيما لمولد النبي صلى الله عليه و سلم حشره الله يوم القيامة مع الفرقة الأولى من النبيين و كان فى أعلى عليين

"Barangsiapa menyediakan makanan untuk pembacaan Maulid Nabi SAW, mengumpulkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu, memakai pakaian yang baru, memasang harum-haruman dan memakai wangi-wangian karena mengagungkan kelahiran Nabi SAW, niscaya Allah akan mengumpulkannya pada hari kiamat bersama golongan orang-orang yang pertama di kalangan para nabi dan dia akan ditempatkan di syurga yang paling atas (‘Illiyyin)"

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyambut Maulid Nabi SAW, Menyambut Keberkahan

8Imam Fakhruddin Ar-Razi berkata:

ما من شخص قرأ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على ملح أو بر أو شيئ أخر من المأكولات الا ظهرت فيه البركة و فى كل شيئ وصل اليه من ذلك المأكول فانه يضطرب و لا يستقر حتى يغفر الله لأكله وان قرئ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على ماء فمن شرب من ذلك الماء دخل قلبه ألف نور و رحمة و خرج منه ألف غل و علة و لا يموت ذلك القلب يوم تموت القلوب . و من قرأ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على دراهم مسكوكة فضة كانت أو ذهبا و خلط تلك الدراهم بغيرها و قعت فيها البركة و لا يفتقر صاحبها و لا تفرغ يده ببركة النبي صلى الله عليه و سلم

"Tidaklah seseorang yang membaca maulid Nabi SAW ke atas garam atau gandum atau makanan yang lain, melainkan akan tampak keberkatan padanya, dan setiap sesuatu yang sampai kepadanya (dimasuki) dari makanan tersebut, maka akan bergoncang dan tidak akan tetap sehingga Allah akan mengampuni orang yang memakannya. Dan sekirannya dibacakan maulid Nabi saw. ke atas air, maka orang yang meminum seteguk dari air tersebut akan masuk ke dalam hatinya seribu cahaya dan rahmat, akan keluar daripadanya seribu sifat dengki dan penyakit dan tidak akan mati hati tersebut pada hari dimatikannya hati-hati itu. Dan barangsiapa yang membaca maulid Nabi SAW pada suatu dirham yang ditempa dengan perak atau emas dan dicampurkan dirham tersebut dengan yang lainnya, maka akan jatuh ke atas dirham tersebut keberkahan dan pemiliknya tidak akan fakir serta tidak akan kosong tangannya dengan keberkahan Nabi SAW"

9Imam As-Syafi’i berkata:

من جمع لمولد النبي صلى الله عليه وسلم إخوانا وهيأ طعاما وأخلى مكانا وعمل إحسانا وصار سببا لقراءته بعثه الله يوم القيامة مع الصادقين والشهداء والصالحين ويكون في جنات النعيم

"Barangsiapa mengumpulkan saudara-saudaranya untuk mengadakan Maulid Nabi, kemudian menyediakan makanan dan tempat serta melakukan kebaikan untuk mereka, dan dia menjadi sebab atas dibacakannya Maulid Nabi SAW, maka Allah akan membangkitkan dia bersama-sama golongan shiddiqin (orang-orang yang benar), syuhada (orang-orang yang mati syahid), dan shalihin (orang-orang yang shaleh) dan dia akan dimasukkan ke dalam surga-surga Na’im"

10Imam Sirri Saqathi berkata:

من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك الموضع الا لمحبة النبي صلى الله عليه و سلم . وقد قال صلى الله عليه و سلم : من أحبني كان معي فى الجنة

"Barangsiapa pergi ke suatu tempat yang dibacakan di dalamnya maulid Nabi saw, maka sesungguhnya ia telah pergi ke sebuah taman dari taman-taman syurga, karena tidaklah ia menuju ke tempat-tempat tersebut melainkan karena cintanya kepada Nabi SAW. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di dalam surga"

Wallahu A'lam

Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada tanggal 28 Oktober 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan


Referensi: Kitab An-Ni’matul Kubra ‘alal ‘Alami fi Maulidi Sayyidi Waladi Adam