Ziarah di Makam KH. Maftuh Said Kab. Malang, Sang Asadul Qur’an

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. Maftuh Said Kab. Malang, Sang Asadul Qur’an

 

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - KH. Muhammad Maftuh Said adalah pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwariyyah di Desa Sudimoro, Bululawang, Kabupaten Malang. Beliau juga memangku jabatan Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Malang.

KH Maftuh Said itu salah satu Kiyai Kharismatik yang dimiliki NU, dan NKRI. Wajar sekali jika sering menjadi jujukan para menteri, hingga Presiden Republik Indonesia.

Profil

KH. Muhammad Maftuh Said lahir pada tahun 1950 di Tepi Bengawan Solo, tepatnya di Desa Ngaren, Bungah, Gresik. Beliau merupakan putra pertama dari 13 bersaudara dari pasangan KH. Said Muin dan Nyai Hj Mardliyah.


Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Muhammad Maftuh Said

Lokasi Makam

KH. Muhammad Maftuh Said wafat pada usia 67 tahun atau bertepatan sekitar pukul 22.30 WIB, Minggu 20 Agustus 2017. Jenazah beliau dimakamkan pada Senin 21 Agustus 2017 pukul 10.00 WIB, di pemakaman keluarga besar Pondok Pesantren Al-Munawwariyyah.

 

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Muhammad Maftuh Said banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Malang saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek pemakaman di Komplek di pemakaman keluarga besar Pondok Pesantren Al-Munawwariyyah, Bululawang, Malang.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Muhammad Maftuh Said, Maka dimudahkan dalam menerima ilmu baik ilmu agama dan ilmu duniawi, dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah.

Peninggalan

Muasis Pondok Pesantren Al-Munawwariyyah, Bululawang, Malang

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Malang di antaranya:
Buah Apel, Sari Apel, Keripik Ceker, Aneka Keripik Buah, Pia Mangkok, Malang Strudel, Jenang Apel, Madu Klenceng
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sekilas Sejarah

Dilahirkan di Tepi Bengawan Solo pada tahun 1950, tepatnya di Desa Ngaren, Bungah, Gresik, Kiai Maftuh pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat (SR) di Bungah Gresik.

Setelah menuntaskan hafalan Alquran dari sang ayah, Kiai Maftuh meneruskan mondok di Ponpes Al Falah Ploso Kediri, selama 9 tahun.

PadaTahun 1983, mulai merintis pondokan sederhana awalnya, kiai asal Gresik itu mendapatkan amanah dari salah seorang warga Malang yang akan menitipkan dua orang anaknya untuk dididik Kiai Maftuh, khususnya menghafal Al quran.

Waktu itu masih mengontrak rumah di sebelah SDN Sudimoro 2, di ruangan yang hanya 8 x 7 meter.  Momen itulah yang akhirnya ditandai sebagai pendirian pesantren, 7 Syawwal 1402 H atau 28 Juli 1983.

Lambat laun, banyak masyarakat sekitar yang menitipkan pula putra-putrinya untuk diajakan mengaji. Dari awal tidak ada niat untuk mendirikan pesantren sebesar saat ini. Awalnya hanya dari bangunan 8 meter x 7 meter, saat ini sudah mencapai 4 hektar lahan yang dimiliki pesantren. Pesantren yang memiliki santri lebih dari 1700 orang santri itu, berasal dari hampir seluruh provinsi di Indonesia.

Kiai Maftuh wafat sekitar pukul 22.30 WIB, Minggu (20/8/2017), pada usia 67 tahun. Ulama kelahiran Gresik, tahun 1950 itu menghembuskan nafas terakhirnya di kediaman, di Pondok Pesantren Al-Munawwariyyah, Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, yang diasuhnya.

Lokasi Makam KH Maftuh Said

Makam KH. Maftuh Said berada di pemakaman keluarga Pondok Pesantren Al-Munawwariyyah, Kabupaten Malang, Jawa Timur.