Hadis Tentang Fitnah Akhir Zaman

 
Hadis Tentang Fitnah Akhir Zaman
Sumber Gambar: ilustrasi.Png

LADUNI.ID, Jakarta - Umat manusia di dunia, khususnya di Indonesia, sedang mengalami kebingungan dan krisis kepercayaan. Perkembangan teknologi yang kian pesat dan seolah tak terbendung, tak hanya dimanfaatkan untuk hal positif, namun juga berbagai hal negatif.

Contoh yang paling jelas terjadi saat ini adalah banyaknya informasi atau kabar bohong (hoax) yang cenderung mengarah pada fitnah. Saat ini sulit membedakan informasi hoax atau fitnah, dengan informasi yang sebenarnya. Akibatnya, kondisi sosial di masyarakat menjadi terganggu. Bahkan tak jarang kita melihat kegaduhan, terutama di media sosial.

Dalam berbagai kesempatan, Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wasallam kerapkali memperingatkan kepada umatnya akan terjadinya berbagai bentuk kekacauan, fitnah, dan bencana sampai terjadinya hari kiamat. Beliau telah menceritakan bahwa salah satu tanda dekatnya kiamat adalah banyaknya fitnah besar yang menyebabkan tercampurnya antara kebenaran dan kebatilan.

Di saat itu, iman manusia mudah tergoncang. Bahkan karena beratnya fitnah yang dihadapi manusia, ada di antara mereka yang di waktu pagi dalam keadaan beriman, di sore hari telah menjadi kufur. Di sore hari mereka beriman, ketika masuk waktu pagi mereka telah kufur.

Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam mengabarkan bahwa pada akhir zaman, akan muncul berbagai fitnah (berbagai hal yang dapat memalingkan manusia dari agama Allah) dan kekacauan. Seperti yang terdapat dalam hadis-hadis berikut,

عن أبي هريرةَ – رضي الله عنه – قال: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: يتقارب الزمان، ويُقْبَضُ العِلمُ، وتظهر الفتنُ، ويُلْقَى الشُّحُّ، ويَكثُرُ الهَرْجُ))، قالوا: وما الهَرْجُ؟ قال: القتل

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  bersabda, “Waktu akan menjadi dekat, ilmu dicabut, aneka fitnah bermunculan, kekikiran merebak dan al harju kian banyak.” Mereka berkata, “Apa yang dimaksud dengan al harju?” beliau bersabda, “Pembunuhan.” (HR. Bukhari Muslim)

عن أبي وائل، قال: كنتُ جالسًا مع عبدالله وأبي موسى، فقالا: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: ((إن بين يَدَيِ الساعةِ أيامًا، يُرفَعُ فيها العلمُ، وينزلُ فيها الجهلُ، ويَكثُرُ فيها الهَرْجُ))، والهَرْجُ القتلُ

Dari Abu Wail, aku pernah duduk bersama Abdullah dan Abu Musa, keduanya berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  bersabda, “Sesungguhnya dekat hari kiamat akan ada hari-hari dimana ilmu diangkat, kebodohan merebak dan al harju kian banyak.” Al harju adalah pembunuhan. (HR. Bukhari Muslim)

Dalam riwayat yang sahih disebutkan, bahwa setiap kali muncul sebuah fitnah seorang mukmin berkomentar, “Inilah yang membawa kehancuranku.” Ternyata fitnah itu berlalu dan digantikan dengan fitnah lain, dan setiap saat seseorang mengira fitnah yang tengah berlangsung tersebut adalah fitnah yang membawa kebinasaan dirinya.

Dari Abdullah bin Amru bin ‘Ash bahwa Rasulullah bersabda,
“Tidak ada seorang nabi pun sebelumku kecuali pasti menerangkan seluruh kebaikan kepada umatnya dan memperingatkan umatnya dari seluruh keburukan. Sesungguhnya umat kalian ini, kesempatannya dijadikan berada pada generasi awal. Ada pun generasi-generasi di akhir zaman akan menghadapi ujian besar dan perkara-perkara yang kalian ingkari.

Akan datang sebuah fitnah, sebagiannya lebih ringan dari sebagian lainnya (maksudnya: beratnya fitnah yang tengah menimpa akan dianggap lebih ringan bila dibandingkan beratnya fitnah yang akan terjadi sesudahnya). Setelah itu datang fitnah yang lain, maka seorang mukmin akan mengatakan, “Inilah yang membawa kebinasaanku.” Namun ternyata fitnah itu akhirnya berlalu dan datanglah fitnah yang lain, sehingga seorang mukmin berkata, ”Barangkali fitnah inilah yang akan membawa kehancuranku… barangkali fitnah inilah yang akan membawa kehancuranku.”(HR.Muslim Kitab Al-Imarah no.3431, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya, menjelang terjadinya Kiamat ada fitnah-fitnah seperti penggalan-penggalan malam yang gelap gulita, pada pagi hari seseorang dalam keadaan beriman, tetapi pada sore hari ia menjadi kafir. Sebaliknya pada sore hari seseorang dalam keadaan beriman, namun di pagi hari ia dalam keadaan kafir. Orang yang duduk pada masa itu lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan orang yang berjalan lebih baik daripada orang yang berjalan cepat. Maka, patahkan busur kalian, putus-putuslah tali kalian, dan pukullah pedang kalian dengan batu. Jika salah seorang dari kalian kedatangan fitnah-fitnah ini, hendaklah ia bersikap seperti anak terbaik di antara dua anak Adam (yakni sikap seperti Habil, jangan seperti Qabil).” (HR.Abu Daud no.4259).

Abu Hurairah meriwayatkan bahwasanya Rasulullah bersabda, “Bersegeralah kalian melakukan amal saleh sebelum datangnya fitnah yang seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita. Pagi-pagi seseorang masih beriman, tetapi di sore hari sudah menjadi kafir; dan sore hari seseorang masih beriman, kemudian di pagi harinya sudah menjadi kafir.” (HR. Muslim: Kitab Al-Iman no.169).

Ini merupakan peringatan penting bagi setiap manusia, bahwa banyaknya fitnah yang menyebabkan seseorang murtad, merupakan tanda dekatnya akhir zaman. Untuk skala lokal, barangkali yang paling nyata adalah fenomena fitnah kesulitan hidup, kemiskinan, dan kesengsaraan yang menyebabkan seseorang dengan mudah menukar agamanya. Juga godaan dunia yang dikemas sedemikian menggiurkan bagi siapa pun untuk mencicipinya, sehingga siapa pun yang tidak memiliki ketahanan iman, sangat mungkin mengubah imannya dalam bilangan hari.

Namun di antara berbagai fitnah yang dinubuatkan oleh beliau Shalallaahu ‘Alahi Wasallam, tidak ada satu pun fitnah yang lebih berbahaya, lebih dahsyat, dan lebih keras efek yang ditimbulkannya melebihi fitnah Dajjal. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah,

“Semenjak Allah menciptakan keturunan Adam hingga hari kiamat nanti, tidak ada fitnah yang lebih besar di muka bumi ini dibandingkan fitnah Dajjal.” (HR.Muslim: Kitab Al-Fitan wa Asyrath As-Sa’ah no. 5239).

Demikian fitnah Dajjal, sehingga setiap rasul yang diutus kepada umat manusia senantiasa memperingatkan bahaya fitnah tersebut kepada umatnya, sebagaimana dijelaskan dalam hadis   sahih berikut ini,

“Sesungguhnya Allah tidak mengutus seorang nabi, melainkan nabi tersebut telah memperingatkan kaumnya dari fitnah Dajjal. Nabi Nuh telah memperingatkan umatnya akan fitnah Dajjal, demikian pula para nabi sesudahnya. Ketahuilah, sesungguhnya Dajjal akan muncul di antara kalian (maksudnya pada masa umat ini yang merupakan umat terakhir) dan perkara Dajjal itu tidak lagi samar bagi kalian. Demikian pula perkara Rabb kalian tidak samar lagi bagi kalian (beliau bersabda demikian sebanyak tiga kali). Sesungghnya Rabb kalian tidak buta sebelah, sedangkan Dajjal adalah makhluk yang buta mata sebelah kanannya, seakan-akan matanya adalah buah anggur yang terapung.” (HR.Muslim)

Do’a Terhindar dari Fitnah Dajjal

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Allahumma inni audzubika min 'adzabi jahannama wa min adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min syarri fitnatil masihid dajjal.

Artinya: "Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejahatan fitnah al-masikh ad-Dajjal" (Hadis riwayat Imam Muslim dari Anas dan Abu Hurairah).

Kemudian perbanyak menyebut nama Allah atau berdzikir akan membuat hati tenang meski dunia gonjang-ganjing.
Bacaan Dzikir Harian

1. Kalimat Dzikir 1

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaanallaahi wa bihamdih.
Artinya: "Maha Suci Allah, aku memujiNya."
(HR. Al-Bukhari 7/168, Muslim 4/2071.)

2. Kalimat Dzikir 2

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيْمِ

Subhaanallaahi wa bihamdih, subhaanallaahil ‘azhiim.
Artinya: "Maha Suci Allah, aku memujiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung."
(HR. Al-Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2072)

3. Kalimat Dzikir 3

سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Subhaanallaah, wal hamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar.
Artinya: "Maha Suci Allah, Segala Puji bagi Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar." (HR. Muslim 3/1685.)

4. Kalimat Dzikir 4

سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Subhaanallaah, wal hamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
Artinya: "Maha Suci Allah, Segala Puji bagi Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar, Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah".

5. Kalimat Dzikir 5

لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir.
Artinya: "Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (HR. Al-Bukhari 7/167, Muslim dengan lafazh yang sama 4/2071.)

 

Sumber : Al-Qur'an dan Hadis

___________
Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada  Kamis, 5 Desember 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan.
Editor : Sandipo