Ingin Atasi Banjir, Lulusan ITB Ini Kembangkan Paving Block Berpori

 
Ingin Atasi Banjir, Lulusan ITB Ini Kembangkan Paving Block Berpori

LADUNI.ID, Bandung - Seorang lulusan Intitute Teknologi Bandung (ITB) telah mengembangkan paving block berpori atau pore block untuk mengatasi bencana banjir yang sering melanda beberapa daerah di Indonesia.

Dia adalah Anisa Azizah, yang merupakan co-founder Tech Prom Lab, sebuah perusahaan yang mengembangkan paving block berpori itu. Paving block berpori ini tidak menghambat penyerapan air ke tanah. Genangan air pun bisa dicegah.

“Dengan adanya pore block ini, pembangunan bisa terus dilakukan, tapi daerah resapan air bisa tetap dijaga juga. Jadi walaupun ekonomi meningkat, lingkungan tetap kita pedulikan,” tutur Anisa Azizah, seperti kutip Laduni.id, Minggu (12/1) kemarin.

Anisa yang juga merupakan lulusan Teknik Fisika ITB ini menjelaskan, pore block dapat ditembus air sampai 1000 mm/hari, berpuluh-puluh kali lipat dari paving block biasa. Kekuatannya bahkan mencapai K-200 sampai K-350, setara dengan paving block kelas B sampai A.

Paving block berpori di pasaran biasanya tidak sekuat paving block biasa. Karena itu Tech Prom Lab mengembangkan bahan kimia yang membuat produknya tetap kuat. “Karena kita dari teknik material. Kita teliti materialnya dan bisa mengembangkan bahan kimia yang membuat itu kuat tapi tetap berpori,” terang Anisa.

Perusahaan Tech Prom Gaet adalah produsen local yang dirintis melalui kerjasama dengan pabrik paving block lokal di Tasikmalaya, Jawa Barat, dan Tangerang, Banten. Menurut HR Manager Tech Prom Lab, Afif Bani Buchori, pihaknya melakukan transfer teknologi kepada produsen lokal.

“Kita partnership dan vendoring begitu. Kalau misalnya di Makassar ada vendor nih yang punya pabrik (paving block) dia reach out kita, ya kita akan ke sana dan transfer teknologi. Dia akan jadi operasi daerah Makassar,” terang Afif.

Tech Prom Lab berdiri sejak tahun 2018 lalu dan kini berhasil menjual paving block berpori pertamanya setahun kemudian. Dipasarkan lewat kerabat dan pameran, pore block kini sudah digunakan di hampir 10 lokasi di Bandung, Sumedang, dan Tangerang. Mulai dari rumah, pemukiman, sampai lapangan sekolah.

Adapun harga pore block sebetulnya sama dengan paving block kelas A. Namun masyarakat masih memilih paving block kelas yang lebih rendah karena lebih murah. Karena itu, kata Afif, pihaknya berupaya menyadarkan masyarakat akan manfaat pore block.

 “Karena kami basis isunya lingkungan, ya kami sekalian edukasi masyarakat. Instagram kami full dengan education. Kami niatnya emang mengenalkan dulu. Begitu mereka sudah tahu, mereka akan datang kan,” jelas Afif.