Tiga Mahasiwa UI Temukan Obat Kanker Serviks dari Ikan Lionfish

 
Tiga Mahasiwa UI Temukan Obat Kanker Serviks dari Ikan Lionfish

LADUNI.ID, Jakarta - Penemuan obat anti kanker serviks yang berasal dari racun duri ikan Lionfish dapat dijadikan alternatif obat dari bahan alam. Obat ini ditemukan oleh tiga mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI), yakni Mustika Sari, Sarah Salsabila dan She Liza Noer. Ketiganya merupakan mahasiswa jurusan Teknik Bioproses Fakultas Teknik UI.

Untuk mendapatkan protein yang memiliki sifat apoptosis terhadap sel kanker serviks, tiga mahasiswa tersebut mengkestraksi racun duri Lionfish yang kemudian dimurnikan dengan presipitasi ammonium sulfat  dengan proses pemanasan. Ekstrak racun dari duri lionfish yang telah diperoleh kemudian diujikan secara in vitro terhadap sel kanker.

“Hasil yang diperoleh dari pengujian in vitro terlihat adanya efek inhibisi terhadap sel kanker serviks. Efek inhibisi ini menunjukkan pengujian berhasil membunuh sel kanker yang ada” jelas Mustika, seperti dikutip Laduni.id dari berbagai sumber, Senin (20/1).

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk alternatif pengobatan kanker serviks berbahan alam serta dapat mengatasi permasalahan invasi lionfish di beberapa perairan sehingga tidak mengganggu keseimbangan ekosistem.

Penelitian ini mendapatkan pembiayaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi dan tengah dalam tahap presentasi di ajang Pekan Ilmiah Mahasiwa Nasional yang akan diselenggarakan akhir Agustus 2019 di Bali.

Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan para mahasiswa dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus kematian yang disebabkan oleh kanker serviks di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2018 yang dikeluarkan Globoca menyatakan bahwa terdapat 32.469 kasus dan 18.279 diantaranya meninggal dunia.

Lionfish, lanjut Mustika, juga mengalami species invasive dengan tingkat reproduksi dan distribusi yang tinggi sehingga menyebabkan ledakan populasi hingga 700%. Ledakan populasi tersebut menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem dan penurunan populasi ikan lokal sehingga dapat merugikan nelayan sekitar.

Berangkat dari permasalahan tersebut, kami menggali literatur terkait penggunaan Lionfish sebagai alternatif obat dari bahan alam. Terlebih lagi, pengobatan melalui kemoterapi juga belum sepenuhnya efektif karena efek samping yang dihasilkannya.

“Penggunaan lionfish disini merupakan upaya kami untuk ikut serta menjaga ekosistem laut, karena ikan tersebut merupakan salah satu ikan yang merugikan nelayan. Melalui uji laboratorium, hasil menunjukkan bahwa racun Lionfish berhasil membunuh sel kanker.” ujar Mustika.

Dipilihnya ikan lionfish sebagai bahan alternatif dikarenakan racun duri lionfish mengandung peptida yang memiliki aktivitas antiproliferatif terhadap sel kanker dengan mekanisme induksi apoptosis, yaitu proses penghambatan proliferasi sel kanker secara selektif.