Ranting NU CBS Jatinegara Resmi Dikukuhkan, PCNU Jaktim: Tetap Pertahankan Silaturahim

 
Ranting NU CBS Jatinegara Resmi Dikukuhkan, PCNU Jaktim: Tetap Pertahankan Silaturahim

Wakil Rais, KH Ahmad Yani didampingi Ketua Tanfidziyah PCNU Jaktim, KH Fatonah sedang membacakan ikrar didepan pengurus ranting NU CBS Jatinegara. 

LADUNI.ID, Jakarta - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jakarta Timur (PCNU Jaktim) mengukuhkan Pengurus Ranting Nahdatul Ulama (PRNU) Cipinang Besar Selatan (CBS) Kecamatan Jatinegara Jaktim, masa khidmat 2020-2025 di Mushola Al Abror, Rt 12/6 CBS Jaktim, Jumat (14/2/20) malam.

Hadir pada kesempatan itu, Wakil Rais PCNU Jaktim, KH Ahmad Yani, Ketua KH Fatonah didampingi Sekretaris PCNU Jaktim, Syarif Cakhyono.

Pengukuhan Surat Keputusan dibacakan Syarif Cakhyono,  Pembacaan Ikrar dan Pembaiatan dipimpin KH Ahmad Yani.

Usai dikukuhkan sebagai pengurus Rais Syuriyah PRNU CBS, KH Harly Zaharuddin menegaskan jangan malu menjadi pengurus NU. Sebab kata dia, sudah saatnya warga Cipinang Besar Selatan yang sebagian besar amaliyahnya NU harus turut menjadi pengurus.

Pria lulusan Pondok Pesantren Buntet Cirebon itupun menekankan kepada pengurus NU CBS yang baru dilantik itu untuk tetap istiqamah di NU.

"Jangan malu mengaku NU karena yang melindungi amaliyah ahlus sunah wal jamaah hanyalah NU," tandas dia.

Ia juga menegaskan, menjadi pengurus NU sama halnya menjadi santri para kiai-kiai NU.

"Mengikuti NU berarti menyambung nasab kepada kiai-kiai NU. Dengan begitu artinya kita tetap ngintilin (mengikuti) ulama. Insya Allah kita akan selamat dunia akhirat," tutur dia disela sambutannya.

Ia menambahkan, menjadi pengurus itu harus meluruskan niat disamping menyambung nasab guru.

"Niatkan karena mencari ridlo Allah, hidupkan NU jangan mencari penghidupan di NU agar mendapatkan keberkahan," imbuh dia.

Sementara Ketua PCNU Jaktim, KH Fatonah berharap setelah pelantikan itu, PRNU CBS agar terus melakukan silaturahim antar pengurus. Karena menurut Fatonah, jika putus silaturahim maka dipastikan kepengurusan tak akan berjalan efektif.

Ia juga mengimbau supaya tempat pelantikan, yakni Mushola al Abror menjadi basis dan benteng ajaran ahlu sunnah waljamaah an Nahdliyah di CBS.

Selain itu, ia juga berpesan kepada PRNU CBS agar tetap kuat menjadi pengurus NU.

"Menjadi pengurus itu harus kuat, karena ada juga pengurus NU ngatain NU, sehingga menimbulkan perpecahan diantara pengurus," tutur Fatonah. Hal itu jangan sampai terjadi disemua jajaran pengurus dari tingkat ranting sampai cabang, lanjut dia.

Maka berawal dari pelantikan ranting NU CBS ini beber dia, pengurus harus mampu menghadapi situasi seperti itu.

"Mencontohkan,  ada orang ngaku NU tapi tahlil engga mau, habis sholat juga engga mau dzikir.  Ngaku NU tapi engga mau melakukan salah satu amaliyah NU," ungkap dia.

Iapun menegaskan, yang sudah dilakukan warga Cipinang Besar Selatan ini, khususnya di Mushola al Abror sudah melakukan salah satu amaliyah NU harus dipertahankan.

"Maka hal seperti ini harus dirawat sebagai benteng dari paham yang ingin merusak amaliyah NU," ucap dia.

"Sebab akhir-akhir ini sejumlah Masjid dan musholla direbut oleh paham yang tak sejalan dengan NU," pungkas dia.