Kolaborasi Penanggulangan COVID-19 di Ruang Kuliah

 
Kolaborasi Penanggulangan COVID-19 di Ruang Kuliah

LADUNI.ID, Jakarta - Pertemuan dalam matakuliah Manajemen Strategik yang saya ampuh membahas topik hakikat evaluasi strategi dalam perusahan, dalam materi tersebut dijelaskan bahwa formulasi strategi dalam operasi perusahaan bisa saja dievaluasi atau ditinjau ulang, jika dalam prosesnya terdapat kondisi dan fenomena yang tidak diperhitungkan dalan perumusan strategi.

Ketidak sesuaian strategi dengan realita bisa dianalisa melalui rencana dan realisasi. Hasil perbandingan tersebut bisa membantu perusahaan dan organisasi dalam mengevaluasi strategi yang ada.

Analisanya bisa memberikan petunjuk bahwa apakah landasan strategi masih sesuai dengan realita? Apakah perlu ditinjau kembali? Hingga harus dikoreksi untuk menyesuaikan realita yang dihadapi.

Setelah saya jelaskan beberapa slide materi, mahasiswi saya kemudian memotong penjelasan saya. Dan dia bertanya bahwa apakah materi ini bisa diimplementasikan dalam situasi saat ini yaitu di tengah pandemi Covid-19? Atau teori ini hanya diperuntukan dalam operasi perusahaan?.

Sontak saya menyambut pertanyaan tersebut dengan semangat. Harapan saya bahwa akan terjadi diskusi yang berbobot dalam kuliah kali ini, bahkan mungkin akan melahirkan sebuah argumentasi kritis untuk situasi saat ini.

Seperti diketahui bahwa dampak pandemi Covid-19 luar biasa. Hampir memperngaruhi seluruh sektor yang ada, ekonomi apalagi. Sampai saat ini telah banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Karena perusahaan tidak lagi beroperasi sehingga harus melakukan pengurangan pekerja.

Namun ada juga perusahaan yang masih tetap mempertahankan para pekerjanya. Meskipun tidak lagi beroperasi secara produktif sama seperti biasa. Artinya bahwa perusahaan tersebut memiliki strategi yang andal, telah memperhitungkan langkah-langkah yang terukur di tengah pandemi. Hal tersebut dipaparkan oleh salah satu mahasiswi saya.

 Perusahaan seperti ini patut kita acungi jempol, karena selain memiliki strategi yang baik akan tetapi secara setidak langsung telah berpartisipasi dalam meminimalisasi dampak Covid-19.

Mahasiswi saya yang lain justru memaparkan kasus yang berbeda. Dalam paparannya bahwa beberapa perusahaan properti tidak begitu berdampak oleh pandemi Covid-19. Dalam pengamatannya bahwa untuk properti perumahan masih stabil, karena dalam sebulan masih laku hingga 15 unit bahkan lebih.

Meskipun dengan strategi yang berbeda pada saat normal. Perusahaan bersangkutan menurunkan DP serendah mungkin agar konsumen tetap bertransaksi di masa pandemi, akan tetapi harganya dinaikkan. Itulah strategi, harus bisa menjawab tantangan yang dihadapi oleh perusahaan.

Namun di sisi yang lain, beberapa perusahaan properti memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk mengamankan laba bahkan mendorong kenaikan laba dengan mengorbankan gaji karyawannya. Padahal tidak terdampak secara signifikan oleh pandemi Covid-19.

Strategi yang tidak bijak tersebut harusnya dievaluasi dan dikoreksi. Kemudian disesuaikan dengan realita yang ada, yaitu dengan tetap memberikan gaji full kepada karyawan. Toh, penjualan tetap stabil. Artinya bahwa resiko penurunan laba masih kecil.

Dalam situasi seperti ini, kolaborasi harus kita kedepankan. Bagimana agar bisa saling meringankan beban, bukan justru memanfaatkan situasi untuk kepentingan kelompok dan individu.

Hingga akhirnya disimpulkan dalam akhir perkuliahan bahwa setiap mahasiswa harus melakukan pengamatan sederhana kepada perusahaan. Untuk memastikan bahwa tidak ada perusahaan yang memanfatkan pandemi Covid-19 untuk mengurangi tanggungjawabnya terhadap karyawan, apalagi mengambil keuntungan.

Untuk itu, kita harus selalu menyampaikan argumentasi kritis dan saran sebagai solusi dalam setiap masalah. Apalagi mahasiswa adalah agen perubahan di tengah masayarakat.

Sudah sepatutnya mengambil sikap strategis dalam penanggulangan dan meminimalkan dampak Covid-19, tentu dengan kapasitas dan bidang yang dimiliki.

Kemudian mengedepankan sikap kolaborasi dengan menggandeng semua pihak dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, termasuk mengorganisir dampak yang ditimbulkan.

Semoga Allah.
Amin.

Muhammad Aras Prabowo, S.E., M. Ak.
Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia.