Cara Menghadapi Kekurangan Istri Menurut Habib Achmad Alhabsyi

 
Cara Menghadapi Kekurangan Istri Menurut Habib Achmad Alhabsyi

LADUNI.ID, Jakarta - Rumah tangga atau keluarga dibentuk untuk menciptakan kerukunan antarsesama manusia, terutama antarsatu keluarga dengan keluarga lainnya, antara suami dan istri. Dalam menciptakan kerukunan tersebut, memang tidak lah mudah. Ada saja halangan dan rintangan, bahkan konflik antara suami dan istri.

Dari konflik semacam itu, kemudian timbul kebencian antara satu dengan yang lain, antara suami dan istri. Jika sudah timbul kebencian seperti itu, bukan hal tidak pertengkaran akan sering terjadi bahkan bisa berujung kepada perceraian. Padahal, peceraian adalah sesuatu yang dibenci oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Na’udzubillahi min dzalik.

Oleh karena itulah, penting melakukan upaya agar kekurangan yang dimiliki seorang istri atau kekurangan yang dimiliki seorang suami tidak sampai menimbulkan pertengkaran bahkan perceraian. Upaya itu bisa dilakukan dengan kembali melihat secara objektif apa yang ada di dalam diri sebagai suami dan berupaya memahami apa yang ada di dalam diri istri.

Habib Achmad Alhabsyi menyampaikan bahwa ketika seorang suami menghadapi ketidaksempurnaan atau kekurangan yang ada pada istri, ia tidak langsung membencinya. Sebab, menurut Habib Achmad Alhabsyi, manusia pada akhirnya tidak akan lepas dari pada ketidaksempurnaan.

Namanya manusia tidak ada yang sempurna, pasti ada sifat buruk yang ada pada dirinya. Jangan sampai hanya karena satu budi pekerti yang tidak baik yang ada pada istri kita, menjadikan kita benci. Apalagi kebencian yang menjadikan kita pisah dengan dirinya. Na’udzubillah.

Pemahaman seperti demikian sangat penting, mengingat keluarga tidak dibentuk berdasarkan perasaan benci tetapi dibangun dengan dasar cinta yang kemudian disatukan di dalam ikatan yang sah dan halal. Oleh sebab itu, serumit apapun persoalannya, sebesar apapun kekurangan yang ada pada diri suami dan istri, mempertahankan hubungan adalah hal yang paling utama daripada menceraikannya.

Habib Achmad Alhabsyi mengatakan, “Jikalau salah satu daripada akhlaknya kita tidak suka, hendaknya kita mencintai akhlak yang lainnya. Karena manusia tidak ada yang sempurna. Bisa jadi kita tidak suka dengan sifat buruk seorang mukminah, tapi ternyata kita memiliki 10 sifat buruk yang harusnya tidak disukai dengan dirinya tapi dia menerima.”

Sebab, manusia adalah makhluk yang kompleks. Tidak selamanya manusia memiliki akhlak yang buruk secara keseluruhan dan terus-menerus. Ada kalanya manusia memang menunjukkan sifat buruknya, tapi ada kala pula kebaikan menjadi akhlaknya yang baik.

Oleh sebab itu, kunci dari menyikapi kekurangan yang ada pada istri atau suami adalah dengan cara memiliki pandangan bahwa semua manusia tidak ada yang sempurna dan disamping kekurangan yang ada pada diri istri atau suami akan juga dilengkapi dengan kelebihan yang justru lebih besar.

Akhirnya tulisan ini sekadar penjelasan dari apa yang disampaikan oleh Habib Achmad Alhabsyi tentang bagaimana cara kita menyikapi kekurangan istri (dan juga kekurangan suami), sehingga dengan ini kebencian di antara keduanya tidak terjadi. Pada akhirnya suami dan istri tetap akan harmonis dan tenang dalam menjalani kehidupan rumah tangga.

Semoga bermanfaat.