Lima Ciri Kewalian KH Maimoen Zubair Menurut Syekh Fadil Al-Jailani

by Mihrob
4.497 Views
Selasa, 3 November 2020

LADUNI.ID, Jakarta - Suatu hari, cucu Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Syekh Fadil Al-Jailani menjelaskan tentang ciri kewalian KH Maimoen Zubair (Mbah Moen).

Hal tersebut sebagaimana mengutip dawuh Syekh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitab Nahrul Qadiriyah, Syekh Fadil mengatakan, ada lima sifat para wali, dimana kelima sifat ini melekat pada diri Mbah Moen.

Pertama, para wali tidak mempunyai rasa takut dan sedih.

“Para wali itu mempunyai lima sifat sebagaimana diterangkan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani di dalam kitab Nahrul Qadiriyah. Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani menerangkan para wali dengan kalimat,

لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ .

Hal itu bermakna bahwa para wali itu tidak pernah takut dan sedih,” jelas Syekh Fadil.

Baca juga: 6 Pesan Indah Mbah Maimoen Zubair Sarang

Kedua, adalah as-Shidiq yang diambil dari Sayyidina Abu Bakar as-Shidiq, dalam al-Quran disebutkan, La tahzan inallaha ma’ana.

Ketiga, adalah adil, Sayyidina Umar bin Khatab adalah orang yang adil kepada keluarga dan orang lain.

Keempat adalah halim, yaitu lemah lembut yang menjadi sifat Sayyidina Utsman bin Affan.

Kelima adalah al-ilmu wa as-syuja’ yaitu Sayyidina Ali Bin Abi Thalib yang berilmu dan pemberani. Syekh Fadil menegaskan bahwa Mbah Moen adalah Waliyullah.

Baca juga: Tawadhu' Tingkat Langit Mbah Maimoen Zubair

“Ini juga melekat dalam diri Mbah Maimoen. Beliau adalah sosok Waliyullah,” kata Syekh Fadil.

Selain itu, Syekh Fadil juga menyinggung soal kekaguman Mbah Moen kepada istri Kanjeng Nabi Sayyidah Khodijah.

“Mbah Moen adalah waliyullah yang mengagungkan Sayyidah Khadijah, sehingga beliau dikuburkan bersama Sayyidah Khadijah,” tegas Syekh Fadil.

Syekh Fadil kemudian mengisahkan sosok Nabi Muhammad SAW yang sangat mengagumi Sayyidah Khadijah. Makanya, ketika Fathul Makkah, Nabi Muhammad berpesan kepada para sahabat untuk mendirikan tenda di dekat makam Sayyidah Khadijah.

“Buatlah kemah saya di sisi maqbaroh Siti Khadijah,” kata Nabi kepada para sahabatnya. Nabi kemudian berkemah sampai berhari-hari di sisi maqbaroh Sayyidah Khadijah. Itu tanda yang sangat jelas betapa besar cinta Rasulullah kepada istri beliau.