Baitullah dan Hati Manusia

 
Baitullah dan Hati Manusia
Sumber Gambar: Foto oleh Konevi dari Pexels

Laduni.ID, Jakarta - Al-Ka'bah Al-Musyarrafah (Ka'bah Yang Suci), adalah sebuah bangunan di tengah-tengah masjid  paling suci dalam agama  Islam, Masjidil Haram, di  Mekkah, Hejaz, Arab Saudi. Tempat ini adalah tempat yang paling disucikan dalam agama Islam. Ka'bah dianggap "Rumah Allah". Ummat Muslim dari seluruh dunia menghadap Ka'bah sebagai titik ketika melaksanakan shalat  (sembahyang). Perintah shalat menghadap ke Ka'bah dikenal dengan nama Kiblat.

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ

Artinya: “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia." (Surat Ali 'Imran Ayat 96)

Setiap orang Muslim pasti mengenal Ka'bah. Tetapi, tidak semua orang Muslim pernah melihatnya langsung di Masjidil Haram. Jika dilihat dari bentuknya, Imam Muhammad Ibn Mukarram Ibn Manzhur atau Imam Ibnul Mandhur rahimahullah (wafat 1311 M, Kairo, Mesir) dalam kitab kamusnya Lisan al-Arab,  kata KA'BAH berakar dari TA'KIB, kalau dalam bahasa Arab bermakna TARBI', jika diterjemah ke dalam Bahasa Indonesia artinya SEGI EMPAT.

Pada hakikatnya, rumah Allah ada dalam hati orang mukmin. Karena tidak ada suatu ruang yang bagaimanapun luasnya, mampu menampung Dzat Allah subhanahu wa ta'ala kecuali hati orang mukmin. Qalbul Mukmin Baitullah (hati orang mukmin adalah rumah Allah).

Menurut Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy-Sya’rani Al-Anshari Asy-Syafi’i Asy-Syadzili Al-Mishri atau Imam Abdul Wahhab Asy-Sya’rani rahimahullah (wafat 1565 M di Mesir) dalam kitabnya Al-Fathul Mubin mengatakan:

الكعبة بيت الله في الارض و كذالك القلبُ علي الحقيقة بيتُ الله في الانسان

Artinya: “Ka’bah adalah Rumah Allah di muka bumi, Demikian pula halnya ‘Hati’ pada hakekatnya adalah rumah Allah dalam diri manusia”.

Jadi, siapapun yang berangkat menuju Ka’bah, Rumah Allah di Makkah , maka rumah Allah yang ada di jiwanya harus dibersihkan. Karena Rumah Allah di Makkah sudah Muthohharah dan Mukarramah, yang tidak bisa berada di dalamnya kecuali hati yang juga bersih dan mulia.

Semoga kita semua, diberi rejeki dan kesempatan oleh Allah subhanahu wa ta'ala, bisa melaksanakan ibadah haji. Aamiin.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُبَلِّغُنَا بِهَا حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ وَزِيَارَةَ قَبْرِ نَبِيِّكَ عَلَيْهِ أَفْضْلُ الصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ فِيْ لُطْفٍ وَعَافِيَةٍ وَسَلَامَةٍ وَبُلُوْغِ الْمَرَامِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهٖ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Muhammad dengan berkah shalawat yang dapat menyampaikan kami dengannya untuk berkunjung ke rumah Mu yang mulia dan mengunjungi makam nabi-Mu, atasnya shalawat dan salam yang paling utama dalam kelembutan, sehat, selamat, dan tercapai cita-citanya, serta berkahilah dan salam untuk keluarganya dan sahabat-sahabatnya." (Sholawat Hajjiyat, Syaikh Ahmad Qusyairi rahimahullah, di dalam kitab Al-Wasiilah Al-Hariyyah fi Al-Shalawat Ala Khairil Bariyyah). Semoga bermanfaa!


Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim Jamaah Sarinyala Kabupaten Gresik