Biografi Sayyid Salim bin Basri

 
Biografi Sayyid Salim bin Basri

Daftar Isi Biografi Sayyid Salim bin Basri

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Nasab
1.4  Wafat

2.    Sanad Keilmuan
2.1  Guru-guru
2.1  Penerus

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.     Referensi

 

1. Riwayat dan Keluarga Sayyid Salim bin Basri

1.1 Lahir
Sayyid Salim bin Basri dilahirkan di Kota Tarim Hadramaut

1.2 Nasab
Sayyid Salim bin Basri adalah cicit dari Sayyid Basri bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir yang masih keturunan dari Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

1.3 Wafat
Sayyid Salim bin Basri wafat Th 604H, bertepatan ditahun itu juga wafatlah Al Imam Ali bin Yahya bin Maimun Al-Hadromi At-Tarimi,

2. Sanad Keilmuan

Semenjak kecil Sayyid Salim bin Basri di asuh dan didik oleh kedua orang tua nya dan kemudian Sayyid Salim ini menimba ilmu dari Syekh Salim bin Fadl Ba Fadl.

2.1 Guru-guru beliau

  1. Sayyid Basri bin Basri (Ayah Sayyid Salim bin Basri)
  2. Syekh Salim bin Fadl Ba Fadl

2.2 Penerus
Selain keturunannya ada juga murid-murid yang kelak menjadi penerus, antara lain:

  1. Sayyid Alwi bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khala’ Ghasam
  2. Sayyid Ali bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khala’ Ghasam
  3. Sayyid Ahmad bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khala’ Ghasam
  4. Sayyid Abdullah bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khala’ Ghasam
  5. Sayyid Muhammad Al-Fagih Mugaddam bin Ali binMuhammad Shahib Mirbath
  6. Ibnu Abil Hab
  7. Syekh Ali Ba Marwan
  8. Al Qodi Ahmad Ba Isa, Syekh Ali bin Muhammad Al Khotib pendiri masjid Wa’il.

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah

Mengenai Sayyid Salim bin Basri diungkapkan oleh Syeikh Al-Imam Al-Alim Al-Kabir Muhammad  bin Ahmad  bin Abil Hab memuji  beliau dengan pujian yang luar biasa dalam syairnya berkata,

"Wahai Salim,hatiku terbakar olehmu, Janganlah engkau meninggalkan aku karena air mataku terus bercucuran, sampai pada baitnya, kematian Ibnu Basri merupakan lubang dalam agama ini, kematian Ibnu Basri nampaklah ketinggiannya dan sifatkanlah".

Imam Salim ini termasuk sosok terpandang yang mengerti tentang Ma’rifat dan hukum-hukum Allah, yang mengikuti Kitabullah dan Sunnah Rosul-Nya, sempurna dalam mengikuti jejak Rosulnya, mentaati ajaran syariatnya, meniti jejaknya, yang mencium aroma wewangian rahasia hakikat-Nya.

Beliaulah lautan dalam kedermawanan, sumber rahasia ilmu yang deras, keistimewaannya banyak sekali dan kekeramatannya sangat terkenal di berbagai penjuru. Ini adalah sekelumit dari sekian banyak kisah  beliau yang disebutkan oleh para Imam dan buku-buku sejarah . Mereka, yang satu ini cukup menjadi bukti akan keagungan dan kebesaran kedudukannya di sisi Allah.

Cerita dari Al-Imam Ali bin Abu Bakar dalam kitabnya Al-Burqah yang merupakan salah satu kitab rujukan utama dalam menukil Manaqib Guru-Guru dari kalangan Sa’adah Bani Alawy, salah satu riwayat yaitu :

Sultan di Tarim mengumpulkan Guru-Guru dan orang-orang Sholeh, ia berkata, Pilihkan untukku kalangan terbaik penduduk Tarim, mereka pun ikut memilihkan untuknya kumpulan orang yang banyak,setelah itu ia berkata, Pilihkan untukku yang terbaik dari mereka,mereka memilihkan sejumlah orang-orang terpandang, lalu ia berkata, pilihkan dari mereka ini yang paling terpandang lagi, merekapun memilihkan sejumlah orang dan mereka pun terus memilih hingga si Sultan berkata, Pilihkan satu orang terbaik dari semuanya, mereka pun memilih Syeikh Salim bin Basri ini.

Sultan ini memberinya ujian yang banyak dan dahsyat, yang mana sebagiannya saja dapat membuat Ulama Besar menjadi gentar, tetapi menghadapi hal ini Beliau ibarat batu yang kokoh, Beliau tidak terpengaruh sedikitpun bahkan lebih menampakan rahasia warisan Nabawi yang ada pada diri Beliau, di antara ujian itu ialah Seorang wanita cantik bersolek dalam keadaan telanjang ingin merayu Beliau dengan pintu kamar yang terkunci dari luar.

Beliau hanya menamparnya dengan sandalnya, tak ayal lagi sekujur tubuh wanita itu terserang penyakit kusta tepatnya di bekas pukulan sandal itu, setelah kejadian ini Sultan meminta maaf kepada Beliau dan memohon kepada Beliau agar berkenan menyembuhkan wanita itu, meski telah diuji sedemikian beratnya hati.

Beliau yang penuh kasih sayang tidak tersakiti sedikitpun bahkan Beliau meniup air yang telah dibacai dan memberikannya kepada wanita itu, atas seizin Allah wanita itu sembuh seperti sedia kala dan inilah salah satu keberkahan Beliau yang nampak pada wanita itu juga keberkahan Rasulullah SAW.

As Sayyid Al Jalil Muhammad Syilih menyebutkan bahwa Beliau sempat berangkat kedaerah Yaman dan Hijaz untuk menimba ilmu dari kebanyakan Ulama disana.

4. Referensi

  1. Disarikan dari Syarh Al-Ainiyyah, Nadzm Sayyidina Al-Habib Al-Qutub Abdullah bin Alwi Alhaddad Ba’alawy, karya Al-Allamah Al-Habib Ahmad bin Zain Alhabsyi Ba’alawy
  2. Alawiyin, Asal Usul & Peranannya, karya Sayyid Alwi bin Ahmad Bilfaqih

 

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya