Pesantren PPAI Ketapang Kab Malang

Pondok Pesantren PPAI Ketapang pada tanggal 28 Oktober 1948, pondok ini merupkan pemindahan Pondok Pesantren dari daerah Karangsari, Bantur, Kabupaten Malang, yang didirikan oleh Almarhum KH. Moh. Sa’id.

SMA Ma'arif Ketapang Kalbar

SMA Ma’arif Ketapang ini berlokasi di  Jln.Pulau Seribu, Gang Pontren, Kauman, Kecamatan Benua Kayong, Ketapang, Kalimantan Barat .

Mahasiswa PAI STAI AL-Haudi Ketapang Hasilkan Karya Tulis dalam Bidang Budaya

Negara Indonesia mempunyai banyak kebudayaan dan tradisi dalam kehidupan bermasyakatnya. Indonesia tidak hanya kaya secara materil atau sumber daya alamnya saja, akan tetapi Indonesia juga kaya akan kebudayaan dan tradisinya.

Dua Tahun Berturut SDN 01 Benua Kayong Raih Prestasi di Bidang Pramuka

Prestasi ekstrakurikuler dalam bidang kepramukaan Sekolah Dasar Negeri  (SDN) 01 Benua Kayong Ketapang pantas dibanggakan. Selama dua tahun berturut (2017-2018) meraih  juara umum dalam lomba Regu Penggalang (Loreng) tingkat Kecamatan yang digelar di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Negeri 07 Ketapang. 

Tim Drumband SMP N 1 Ketapang Raih Prestasi Gemilang

Kedisiplinan dan ketekunan berlatih drumband yang dilakukan siswa-siswi SMP Negeri 1 Ketapang membuahkan prestasi yang membanggakan. Pada setiap kejuaraan yang diikuti, baik pada tingkat SMP maupun tingkat umum, selalu memperoleh juara. Hal ini dibuktikan pada tahun 2017 meraih juara I tingkat SMP dan tahun 2018 lalu juara III untuk tingkat umum.

Pesantren Mambaul Khairat Ketapang Kalbar

Pondok Pesantren Mambaul Khairat Ketapang Kalimantan Barat didirikan oleh Bapak KH. Abdullah Al Faqir kelahiran Pontianak 12 Juli 1971, putra dari pasangan Bapak Jamaludin dan Pada tahun 1993 beliau hijrah ke Kabupaten Ketapang dan menetap di Sungai Kinjil Pesisir.

Biografi KH. Moh. Said Ketapang

Biografi KH. Biografi KH. Moh. Said Ketapang Shiddiq Ulama Nahdlatul Ulama Malang Jawa Timur

Pesantren Al-Baitul Atiiq Ketapang

Pesantren Al-Baitul Atiq Ketapang Kalimantan Barat

Kisah Kewaliyan KH. Moh. Said Ketapang dan KH. Abdul Hamid Pasuruan yang Disaksikan Santri

Di tengah kebingungan keduanya, maka Gus Kholid langsung menghampiri Kiai Said yang baru keluar dari mobil, seraya berkata: “Abah, wonten...” Belum selesai berkata, Kiai Said langsung menjawab: “Kiai Hamid? Wis.. wis... Abah wis ketemu kok,” (Sudah, sudah saya temui kok) Sambil berjalan menuju Ndalem.