Ceritanya, Kyai Da`in Amin, sudah berhasil menghafalkan Qur'an sendiri. Oleh ayahnya, hafalan tersebut diminta ditashihkan kepada Kyai Munawwir. Kyai Arwani sendiri belum hafal Qur'an ketika itu, tetapi beliau sudah hebat mengaji kitabnya karena lulusan Pondok Jamsaren (Solo) dan Tebuireng (Jombang).
"Jadi gini, anda hidup ingin tentram atau ingin senang? Hidup mencari kesenangan atau ketentraman? Silahkan, saya tanyain. Apa? Ngerti nggak bedanya tentram dan senang? Gimana ini, Cak Nun?" tanya Kyai Muzammil.