LADUNI.ID - Media Komunitas Muslim

Pesantren Miftahul ‘Ula Nglawak, Nganjuk

by CoAdmin11-Budi
23.666 Views
Minggu, 04 Desember 2022

Fasilitas di Lembaga ini :

Nama Fasilitas	Jumlah	Nama Fasilitas	Jumlah
MI/SD	0	MTS/SMP	2
MA/SMA	3	Maly/Univ.	1
Tahfidz	1	Laboratorium	1
Poli Kesehatan	1	Koperasi	1

Pesantren Miftahul ‘Ula Nglawak, Nganjuk

Profil

Pondok Pesantren Miftahul ‘Ula didirikan oleh KH. Abdul Fattah Jalalain jauh sebelum kemerdekaan negara RI tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah 1359 H yang bertepatan dengan tanggal 1 Januari 1940. Pada awalnya pengajian dilakukan dengan metode sorogan dan bandongan. Karena semakin banyaknya para santri yang mondok, maka dibukalah sistem madrasah yang semula bernama Madrasah Salafiyah Nahdlatul ‘Ulama.

Demikian halnya dengan nama pesantren yang semula bernama Pondok Pesantren Nglawak Kertosono dikemudian hari diberi nama Pondok Pesantren Miftahul ‘Ula. Pada tahun 1967 diadakan proses pe-negeri-an dan diresmikan pada tahun 1968 menjadi MTsAIN dan MAAIN yang sekarang bernama MTsN dan MAN dengan ketentuan bahwa segala tujuan madrasah harus sehaluan dengan tujuan didirikannya Pondok Pesantren.

Pondok Pesantren Miftahul ‘Ula berlokasi di desa Nglawak, Kec. Kertosono, Kab. Nganjuk, Jawa Timur. Pondok Pesantren Miftahul ‘Ula telah berkembang modern dengan mendirikan pendidikan formal di antaranya:MTs Miftahul ‘Ula, MA Miftahul ‘Ula, dan SMK Al-Fattah.

Sejarah
Pondok Pesantren Miftahul 'Ula didirikan pada 1 Januari 1940 oleh K.H. Abdul Fattah (nama setelah haji) atau yang lebih dikenal dengan nama Kyai Jalalain, putra kedua dari Kyai Arif bin Kyai Hasan Alwi (asal Banyakan Grogol Kediri) dengan Sriatun binti Kyai Hasan Muhyi (asal Kapurejo Kediri). Seperti pesantren pada umumnya, Pondok Pesantren Miftahul 'Ula tumbuh dari kegiatan pengajian yang dilakukan oleh Kyai Jalalain bersama ke-enam santri bawaannya dari Tebuireng, pesantren almamaternya. Dari sisi bangunan cikal bakal Pondok Pesantren Miftahul 'Ula adalah sebuah bangunan dari bambu berukuran 10 x 4 meter untuk tempat sholat, belajar, serta tidur para santri. Sedangkan Kyai sendiri untuk sementara tinggal di rumah H. Yasin, tak jauh dari lokasi pesantren.