Marak Hoax, Ansor Banser Menolak Agama Dijadikan Alat Politik

 
Marak Hoax, Ansor Banser Menolak Agama Dijadikan Alat Politik

LADUNI.ID, Pekalongan - Di belahan dunia lain, politisasi agama menjadi sumber konflik dan perpecahan sesama anak bangsa. Oleh sebab itu, Gerakan Pemuda Ansor dan Banser dengan tegas menolak keras digunakannya agama sebagai alat kepentingan politik untuk mencapai kekuasaan.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP GP) Ansor H Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan sambutan di acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Pahlawan Kamis (22/11) malam di Alun-alun Kajen Pekalongan Jawa Tengah.

"Kita bangsa Indonesia harus mampu mengambil pelajaran dari negara-negara lain yang hari ini tercabik-cabik karena berita hoaks melalui media sosial, dan propaganda politik di masjid-masjid," terangnya.

Maraknya aksi menghujat pemerintah yang dilakukan usai shalat subuh dan shalat jumat, serta memanipulasi bendera kelompok makar atau teroris seperti ISIS, Al-Qaeda, Hizbut Tahrir-sebagai bendera umat Islam, dan keluarnya fatwa-fatwa agama untuk tujuan-tujuan sempit kekuasaan menurut Yaqut juga harus diwaspadai.

"Kita (bangsa Indonesia) harus waspada terhadap pola-pola yang sama yang telah memporakporandakan negara-negara lain. Yang belakangan ini berusaha dipraktikkan di negara Indonesia," tuturnya.

Selain itu, Gus Yaqut juga menjelaskan bahwa, inti dari ajaran agama Islam adalah rahmah atau kasih sayang. Gus Yaqut kemudian mengutip firman  Allah SWT yang berbunyi: "Tidaklah aku utus engkau Muhammad, kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta".

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN