Biografi Prof. DR. KH. Fuad Hasyim

 
Biografi Prof. DR. KH. Fuad Hasyim
Sumber Gambar: foto istimewa

Daftar Isi Profil Prof. Dr. KH. Fuad Hasyim

  1. Kelahiran
  2. Pendidikan
  3. Mengasuh Pesantren
  4. Peranan di Nahdlatul Ulama (NU)
  5. Chart Silsilah Sanad

Kelahiran

Prof. Dr. KH. Fuad Hasyim lahir pada tanggal 26 Juni 1941 di Buntet Pesantren Desa Mertapada Kulon Kec. Astanajapura Kab. Cirebon. Beliau merupakan putra dari pasangan Nyai. Hj. Karimah dan KH. Hasyim Manshur.

Dari silsilah ayahnya, beliau adalah keturunan ke-18 dari Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Djati).

Pendidikan

Prof. Dr. KH. Fuad Hasyim memulai pendidikannya dengan belajar di SR (setingkat SD), ketika sambil sekolah di tingkat dasar, beliau juga belajar berbagai ilmu, dari ilmu nahwu shorof sebagai ilmu alat (gramatika) sampai ilmu fiqh, tauhid sebagai ilmu terapan di Buntet Pesantren. Guru-guru beliau semasa di Buntet Pesantren antara lain KH. Mustahdi Abbas, KH. Chawi, KH. Ahmad Zahid, KH. Arsyad dan kiai-kiai lainnya.

Setelah lulus SR, beliau melanjutkan pendidikannya keluar Buntet Pesantren tempat pertama yang dituju yaitu Pondok Pesantren Lasem Jawa Tengah, di sana beliau hanya belajar 13 (tiga belas) bulan, yang pada waktu itu guru-guru beliau adalah KH. Ma’sum Lasem, KH. Ahmad Syakir, KH. Baidlowi dan KH. Mansyur Kholil.

Setelah belajar di Pondok Pesantren Lasem, beliau melanjutkan ke Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri Jawa Timur. Di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso beliau mengkaji ilmu sastra arab selama beberapa bulan, setelah itu beliau pindah ke Pondok Pesantren Lirboyo Kodya Kediri untuk memeperdalam ilmu ushul fiqh. Dan terakhir beliau belajar di Pondok Pesantren Bendo Pere Kediri selama 4 (empat) bulan untuk memperdalam ilmu tasawuf.

Beliau belum puas dengan menuntut ilmu, di sela-sela kesibukannya dalam menunaikan ibadah haji (1977), beliau kemudian menyempatkan diri belajar pada ulama yang berada di tanah Makkah, di antaranya : Prof. Dr. Assayid Muhammad bin Alawy bin Abbas Al-Hasany Al-Maliky dan Syekh Yusuf bin Isa Al-Fadany Al Maliky, di tanah Makkah beliau belajar ilmu hadits dan tafsir.

Mengasuh Pesantren

Pendidikannya tidak sampai di situ, kemudian beliau kembali ke Buntet Pesantren untuk mengamalkan ilmunya dan kembali belajar, sistem belajar yang beliau terapkan tidak sama seperti semasa di pesantren tetapi lebih mengacu dan bersandar pada sistem “self study “, jalan penyelesaian yang beliau tempuh adalah mempraktekan belajar secara “otodidak”, dengan cara membeli kitab dan mengumpulkan bacaan yang bermanfaat, kitab-kitab beliau tersebut berangka kisaran tahun 1965-an.

Peranan di Nahdlatul Ulama (NU)

Aktifitas organisasi KH. MA. Fu’ad Hasyim berawal dari Pondok Pesantren Bendo Kediri, yang saat itu beliau menduduki jabatan sebagai ketua umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) cabang Istimewa Pare pada tahun 1958.

Kemudian pada tahun 1959, KH. Ma. Fu’ad hasyim aktif di Nahdlatul Ulama sebagai mubaligh. Didasari dengan istiqomah dan kecintaan yang kuat terhadap NU, pada periode kepemimpinan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) beliau dipercaya sebagai Rois Syuriah pengurus besar Nahdlotul Ulama hasil Muktamar NU di Krapyak, Yogyakarta, hinggga beliau wafat.

Chart Silsilah sanad

Berikut ini chart silsilah sanad guru Prof. DR. KH. Fuad Hasyim dapat dilihat DI SINIdan chart silsilah sanad murid beliau dapat dilihat DI SINI.


Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 20 Oktober 2020, dan terakhir diedit tanggal 03 September.

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya