Asbabun Nuzul Surat Al-An'am Ayat 33 - Kaum Kafir Mendustakan Ayat Al-Quran yang Disampaikan tetapi tidak Menuduh Nabi Berdusta

Ayat ini turun berkenaaan dengan sikap kaum kafir terhadap Nabi SAW. Sebenarnya mereka tidak menuduh Nabi berdusta karena mereka mengakui Nabi sebagai orang yang jujur (al-Amin), namun mereka mendustakan ayat-ayat Al-Qur’an yang beliau sampaikan.

  1. عَنْ عَلِيٍّ، أَنَّ أَبَا جَهْلٍ، قَالَ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم: إِنَّا لاَ نُكَذِّبُكَ وَلَكِنْ نُكَذِّبُ بِمَا جِئْتَ بِهِ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ:‏ ‏(فَإِنَّهُمْ لاَ يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ‏). (1)

    Aliy bercerita bahwa suatu hari Abu> Jahal berkata kepada Nabi s}allalla>hu ‘alaihi wasallam, “Kami tidak mendustakanmu. Kami hanya mendustakan apa yang kau bawa (Al-Qur’an).” Terkait peristiwa itulah Allah menurunkan ayat fa’innahum la> yukaz\z\ibu>naka wala>kinnaz}-z}a>limi>na bi’a>yatilla>hi yajh}adu>n.”


    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Sahih; diriwayatkan oleh at-Tirmiz\iy secara maus}u>l dan mursal, at}-T{abariy secara mursal, dan al-H{a>kim secara maus}u>l. Lihat: at-Tirmiz\iy, Sunan at-Tirmiz\iy, dalam Kita>b at-Tafsi>r, Ba>b wa min Su>rah al-An‘a>m, hlm. 686, hadis nomor 3064; at}-T{abariy, Ja>mi‘ al-Baya>n ‘an Ta’wi>l a>y al-Qur’a>n, juz 9, hlm. 222–223; al-H{a>kim, al-Mustadrak, dalam Kita>b at-Tafsi>r, Ba>b Tafsi>r Su>rah al-An‘a>m, juz 2, hlm. 345, hadis nomor 3226. At-Tirmiz\iy mengatakan bahwa hadis dengan sanad mursal lebih kuat daripada yang maus}u>l. Sementara itu, al-H{a>kim mengatakan hadis ini sahih berdasarkan syarat al-Bukha>riy dan Muslim. Pendapat ini dikritisi oleh az\-Z|ahabiy karena menurutnya kedua imam tersebut tidak meriwayatkan dari jalur Na>jiyah (salah satu perawi dalam sanad al-H{a>kim) sama sekali. Ah}mad Sya>kir mengatakan, “Al-H{a>kim meriwayatkan secara maus}u>l dari sanad yang berbeda dari sanad at-Tirmiz\iy. Ke-maus}u>l-an sanad merupakan tambahan dari dua perawi yang tepercaya sehingga dapat diterima secara yakin. Ia juga mengomentari kritikan az\-Z|ahabiy atas al-H{a>kim. Menurutnya, al-Bukha>riy dan Muslim memang tidak meriwayatkan hadis dari Na>jiyah, namun demikian, Na>jiyah adalah perawi yang tepercaya. Karena itu, hadis riwayat al-H{a>kim bisa dikatakan sahih meski tidak sesuai dengan syarat al-Bukha>riy dan Muslim.” Lihat: Ah}mad Sya>kir, ‘Umdah at-Tafsi>r, juz 1, hlm. 770.