ITB Lakukan Pemetaan Udara Desa Cinangsi Cianjur

 
ITB Lakukan Pemetaan Udara Desa Cinangsi Cianjur

LADUNI.ID,BANDUNG, – Tim Institut Teknologi Bandung melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Cinangsi, Cianjur. Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian Program Pengabdian kepada Masyarakat untuk Citarum Harum yang dikoordinasi oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) ITB.

Dipimpin oleh Prof. Ketut Wikantika bentuk kontribusi Pengabdian Masyarakat yang diberikan adalah berbasis aspek geospasial. Tim ITB melakukan Pembuatan Peta Foto Udara di Desa Cinangsi Cianjur. 

Menurut Ketua Kelompok Keilmuan Penginderaan Jauh dan Sains Informasi Geografis, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB itu sudah selayaknya desa manapun di seluruh Indonesia perlu menyusun peta desanya. 

“Melalui peta foto udara ini kita dapat melihat secara lengkap aspek geografis, topografis, kependudukan serta aspek lainnya sehingga kita dapat mengetahui lokasi, kondisi, objek-objek serta status pembangunan desa secara komprehensif” ucap Ketut Wikantika

Lebih lanjut Ketut Wikantika mengatakan peta desa yang dihasilkan akan memberikan manfaat yang luas dalam jangka pendek maupun panjang. Dengan memetakan objek yang ada di desa tersebut, dapat diketahui berbagai informasi keruangan seperti kondisi daerah pertanian seperti sawah beserta status pertumbuhannya, kebun kelapa sawit, rumah penduduk beserta sebarannya, juga semua aset dan potensi desa tersebut.  Hal ini kemudian dapat dijadikan sebagai referensi utama geospasial dalam pengembangan desa tersebut kedepannya. 

“Nantinya, hal ini juga berguna untuk melihat ancaman bencana seperti apa yang ada di desa serta bagaimana mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki desa kedepannya,” lanjutnya.

Lebih lanjut Ketut Wikantika mencontohkan, dalam hal mitigasi bencana, peta tersebut dijadikan referensi dalam menentukan zona rawan banjir jika terjadinya hujan dengan insensitas tinggi, daerah rawan longsor, dan untuk evakuasi ketika terjadi bencana. Dalam pembangunan infrastruktur peta desa juga sangat berguna seperti dalam perencanaan jaringan irigrasi. Dimana aspek topografis pada peta dapat ditentukan beda tinggi antar titik sehingga dapat direncanakan ke arah mana air akan dialirkan. 

Begitu luasnya manfaat dari peta desa ini sehingga memiliki urgensi dalam pengadaannya. Kemudian ia juga menambahkan  bahwa dari berbagai macam masalah yang ada nantinya peta desa ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber atau landasan  dalam pengambilan kebijakan.

Sebelum peta foto udara ini diserahkan secara resmi pada hari Jumat (21/12/2018), pengambilan data sudah dilakukan pada hari Minggu (13 Mei 2018). Pengambilan data foto udara Desa Cinangsi dilakukan oleh Tim ITB menggunakan drone dengan lama terbang sekitar lima puluh menit untuk memetakan desa dengan luas lebih dari 600 hektar tersebut. 

Pengambilan data foto hingga menjadi sebuah peta desa melewati beberapa tahapan yang terdiri atas persiapan, pengambilan data, penyusunan mozaik foto, hingga akhirnya menjadi sebuah peta. Proses tersebut membutuhkan waktu beberapa hari saja sebelum akhirnya diserahkan secara resmi ke aparat desa.  

Pembuatan peta dengan metode pemotretan udara dengan drone ini dipilih oleh nya karena memiliki banyak keunggulan, diantaranya biaya pengerjaan relatif murah, dan pengolahan data yang tergolong mudah sehingga waktu pengerjaan pun juga singkat. Pengolahan data yang sedemikian rupa akhirnya juga membuat peta ini dapat dilihat secara stereo berbentuk tiga 3 (tiga) dimensi. 

Pada hari penyerahan peta foto tersebut juga dilakukan rangkaian kegiatan pelatihan singkat pemotretan dengan drone untuk warga sekitar serta aparat desa. Terlihat kepala dan aparat desa antusias dalam pelaksanaan kursus tersebut. Prof. Ketut Wikantika berharap nantinya program ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan hingga nantinya bisa dilakukan updating atau pembaharuan terhadap informasi geospasial desa.

Pada hari yang sama, dua kegiatan untuk program Citarum Harum ITB yang selesai dilaksanakan adalah pembuatan kompos sampah rumah tangga yang dipimpin Dr. Qomaruddin Helmi, ST.,MT. , dan pembuatan sistem aquaponik yang dipimpin Ir. Endra Susila.