Jangan Salah Bicara Soal Harta yang “Habis” Digunakan Merawat Orang Tua

Laduni.ID, Jakarta - Tidak sedikit dari kita yang tanpa sadar memaknai hidup hanya sebatas pencapaian materi dan prestasi duniawi. Bahkan, dalam relasi paling mendasar seperti keluarga, terutama orang tua, sering kali kita terbawa logika untung-rugi. Begitulah faktanya, dan tanpa disadari telah menjadi hal yang lumrah. Padahal jelas sekali cara berpikir ini perlu dikoreksi.
Terkait hal itu, menarik menyimak nasihat Gus Baha yang mengubah cara pandang kita terhadap fenomena sosial.
Dalam salah satu pengajiannya, Gus Baha menyampaikan cara pandang yang baik terkait arti pengorbanan, terutama untuk orang tua.
“Aku seneng banget duitku entek keitung mbagusi wong tua. Koyo opo hinane, nek duitku ntek go hal ra bener (Aku senang sekali uangku habis untuk merawat orang tua. Betapa hinanya jika uangku habis untuk hal-hal yang tidak benar),” ungkap Gus Baha.
Dalam logika kebanyakan orang, pengorbanan itu sering diikuti keluhan. Tapi bagi Gus Baha, habisnya harta demi merawat orang tua bukanlah kerugian, melainkan keberuntungan yang layak dibanggakan. Bahkan, secara tidak langsung bisa dipahami bahwa beliau menyebutnya sebagai bentuk ibadah.
Gus Baha juga mengisahkan seorang santri yang mengeluh karena hartanya habis untuk merawat ibunya. Keluhan itu segera diluruskannya.
“Ojo ngono, kowe sing bangga dunya entek nggo ngrumat ibu. Berarti entek fil ibadah. (Jangan begitu, kamu justru harus bangga dunia (hartamu) habis untuk merawat ibu. Artinya habis dalam ibadah),” ujar Gus Baha dalam kisah yang disampaikannya.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...