Anjloknya Pasar Mobil di China akibat Perang Dagang dengan AS

 
Anjloknya Pasar Mobil di China akibat Perang Dagang dengan AS

LADUNI.ID, China - Hingga saat ini, pasar mobil di China mengalami penurunan daya beli. Penurunan tersebut dimulai sejak bulan Mei 2019, yang menunjukkan angka 16,4 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Diketahui, kinerja penjualan kendaraan di negara tersebut terus mengalami penurunan selama 11 bulan terakhir diikuti penurunan 14,6 persen pada April dan 5,2 persen pada Maret. Hal ini terjadi akibat imbas dari melambatnya pertumbuhan global dan perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).

Terkait hal tersebut, Asisten Sekretaris China Association of Automobile Manufacturers (CAAM)/Asosiasi Produsen Otomotif China, Xu Haidong menyampaikan penurunan pasar otomotif juga disebabkan aturan standar emisi kendaraan "China VI" yang lebih awal dari target pemerintah yaitu pada 2020, yang memicu ketidakpastian di kalangan pelaku industri otomotif.

Sebelumnya, pemerintah China telah mewajibkan seluruh jenis kendaraan ringan (light vehicles/LV) untuk memenuhi standar emisi "China VI" pada 2020 sebagai bagian dari upaya mengurangi polusi akibat kendaraan bermotor.

Seperti Dilansir Reuters, Rabu (12/6) kondisi itu menimbulkan masalah bahwa pemasok komponen 'kewalahan' mengikuti arus perubahan industri otomotif yang dinilai begitu cepat.

"Waktu yang kami berikan kepada para pemanufaktur terlalu sedikit untuk bersiap-siap," tegas Haidong.

Penjualan otomotif di China mengalami 'kontraksi' untuk pertama kalinya pada tahun lalu sejak 1990-an akibat ekonomi yang melambat dan tarif impor yang terlalu tinggi antara China dan AS. Seperti diketahui Washington mulai memberlakukan kenaikan tarif menjadi 25 persen terhadap impor China. Kondisi ini tentunya telah mempengaruhi sentimen konsumen terhadap sejumlah merek otomotif.