Karomah KH. Abdullah Schal Bangkalan Madura

 
Karomah KH. Abdullah Schal Bangkalan Madura

LADUNI.ID, Jakarta - KH. Abdullah Schal bin Ny. Romlah binti KH. Imron bin KH. M. Kholil (Mbah Kholil) bin KH. Abdul Latief dikenal sebagai seorang ulama yang doanya mandih pangocep (cepat diijabah) oleh Allah SWT. Apa yang dikatakannya bisa terjadi, atas izin Allah Swt.

Suatu ketika beliau berada di ndalem pondok dengan ditemani khadam (pembantu kiai) yang sekaligus santrinya. Hari itu cuacanya sangat cerah dan angin pun bertiup dengan tenang karena masih dalam musim kemarau. Cuaca seperti ini biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat Bangkalan untuk menghibur diri dengan berbagai macam aktivitas, salah satunya dengan bermain layangan.

KH. Abdullah Schal yang sedang santai itu pun merasa penasaran dengan keramaian di dekat pondoknya. Ternyata di situ sedang banyak orang yang bermain layangan. Akhirnya beliau memanggil khadamnya:

“Wahai santri coba kamu lihat di luar pondok mengapa terdengar ramai sekali?”

“Enggi (iya) Kiai,” jawab santrinya dengan patuh. Ia pun langsung pergi keluar untuk mengecek langsung keramain yang terjadi di luar. Tak lama kemudian sang santri kembali mengahadap kiainya itu.

“Ada apa di luar yang kamu lihat sehingga terdengar ramai?” tanya KH. Abdullah Schal.

Santri itupun menjawab: “Kiai, di luar sedang ramai karena banyak orang bermain layangan.”

“O bermain layangan.”

“Enggi Kiai, tapi mereka bermain layangan sambil melakukan taruhan (berjudi) Kiai,” jawab jujur santrinya.

O mander tak epa deddieh” (beliau berdoa semoga judi (taruhan) mereka dihentikan oleh Allah Swt).

Setelah berdoa sebentar santri pun dipanggil oleh KH Abdullah Schal: “Wahai santriku, sekarang kamu perhatikan lagi apakah mereka masih tetap bermain layangan sambil taruhan?”

“Enggi Kiai.” Dengan patuhnya sang santri kembali ke luar untuk mengecek keadaan.

Selang tak berapa lama ia kembali lagi menghadap kiainya dengan penuh rasa keheranan: “Sungguh aneh Kiai, mereka semuanya berhenti,” katanya tiba-tiba muncul angin yang sangat kencang entah dari mana asalnya yang menerbangkan semua layang-layang mereka dan putus begitu saja.

Mau tidak mau, mereka harus berhenti bermain layangan, dan itu bersamaan ketika kiai berdoa.

Semoga kita semua mendapatkan barokahnya beliau Alm KH Abdulloh Schal, Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.