Biografi Sayyid Umar Al-Muhdhar bin Syekh Abu Bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf

 
Biografi Sayyid Umar Al-Muhdhar bin Syekh Abu Bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf

Daftar Isi

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Nasab
1.4  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Guru-guru

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.    Referensi

 

1.  Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
Sayyid Umar Al-Muhdhar bin Syekh Abu Bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah seorang ulama besar yang hafidz ( hafal Al-Qur'an ) lahir pada tahun 945 H di Kota Inat. Ayahanda beliau adalah seorang Imam dan Ulama yang diakui kewaliannya pada masa itu. Yaitu Sayyid Syekh Abu Bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shohibud Dark bin Alwi Al-Ghuyur bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam.

1.2 Riwayat Keluarga
Dalam pernikahannya Sayyid Umar Al-Muhdhar bin Syekh Abu Bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah dikaruniai dua orang anak laki-laki, yaitu :

  1. Sayyid Ali
  2. Sayyid Abu Bakar bin Umar Al Muhdar bin Syaich Abu Bakar

1.3 Nasab
Sayyid Umar Al-Muhdhar bin Syekh Abu Bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin AbdurrahmanAs-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shohibud Dark bin Alwi Al-Ghuyur bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam. masih keturunan dari Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Dengan urutan silsilah sebagai berikut :

  1. Nabi Muhammad Rasulullah SAW
  2. Sayyidah Fatimah Az-Zahra Istri Sayyidina Ali bin Abi Thalib
  3. Al- Imam Husein
  4. Al-Imam Ali Zainal Abidin
  5. Al-Imam Muhammad Al-Baqir
  6. Al-Imam Ja’far Shodiq
  7. Al-Imam Ali Uraidhy
  8. Al-Imam Muhammad An-Naqib
  9. Al-Imam Isa Ar-Rumi
  10. Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
  11. Sayyid Abdullah atau Ubaidillah
  12. Sayyid Alwi Alawiyyin
  13. Sayyid Muhammad
  14. Sayyid Alwi
  15. Sayyid Ali Khala’ Ghasam
  16. Sayyid Muhammad Shahib Marbad
  17. Sayyid Ali
  18. Sayyid Muhammad Al-Fagih Mugaddam
  19. Sayyid Alwi Al-Ghuyur
  20. Sayyid Ali Shahibud Dark
  21. Sayyid Muhammad Mauladdawilah
  22. Sayyid Abdurrahman As-Segaf
  23. Sayyid Abdullah
  24. Sayyid Abdurrahman
  25. Sayyid Abdullah
  26. Sayyid Salim
  27. Sayyid Syekh Abu Bakar
  28. Sayyid Umar Al-Muhdhar

1.4 Wafat
Sayyid Umar Al-Muhdhar bin Syekh Abu Bakar bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah diperkirakan wafat pada tahun 997 H, beliau di makamkan di Inat, Hadramaut.

2.  Sanad Ilmu dan Pendidikan

Sejak kecil beliau sudah diasuh dan dibesarkan oleh ayahnya Sayyid Syekh Abu Bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shohibud Dark bin Alwi Al-Ghuyur bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam. Selama diasuh oleh sang Ayah itulah Sayyid Umar Al-Muhdhar mendapat pendidikan agama secara intensif, itulah sebabnya dalam usia remaja beliau sudah menguasai ilmu agama cukup tinggi dan akhlaq yang mulia.

Selain itu juga beliau mempelajari kitab Tambih dan Muhadzab karya Abu Ishaq, Kitab Al-Basit, Al-Wasit, Al-Wajiz dan Al-Khulasah karya Imam Ghazali, beliau juga mempelajari kitab Ihya Ulumuddin dan buku buku tasawuf lainya, di samping mempelajari kitab Al-Aziz Syarah Al-Wajiz dan Al-Muharrar yang keduanya karya Imam Rafi’i.

Seperti halnya para ulama dan auliya asal Hadramaut, beliau juga suka berkelana ke berbagai negeri untuk beribadah dan menimba ilmu.Maka wajarlah jika di masa tuanya, beliau mendapat kemuliaan dari Allah SWT, sebagaimana para ulama besar lainnya.

2.1  Guru-guru Beliau

  1. Sayyid Syekh Abu Bakar Aqil bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf (Ayah Sayyid Umar Al-Muhdhar)
  2. Sayyid Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf (Kakek Sayyid Umar Al-Muhdhar)
  3. Sayyid Umar bin Muhammad bin Sahil bin Abdurrahman Maulachailah
  4. Sayyid Salim bin Muhammad bin Sahil bin Abdurrahman Maulachailah
  5. Sayyid Syekh bin Ahmad bin Yahya bin Hasan bin Ali bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah
  6. Sayyid Abdurrahman bin Hasan bin Syekh bin Ali bin Syekh bin Ali bin Muhammad Mauladdawilah
  7. Sayyid Abdullah Al-Wahab bin Ali bin Hasan bin Ali bin Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf
  8. Sayyid Ali bin Umar bin Hasan bin Ali bin Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf
  9. Sayyid Hasan bin Husein bin Umar bin Ali bin Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf
  10. Sayyid Abdurrahman bin Syahabudin Al-Akbar bin Abdurrahman bin Ali bin Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf
  11. Sayyid Umar bin Syahabudin Al-Akbar bin Abdurrahman bin Ali bin Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf
  12. Sayyid Muhammad bin Syahabudin Al-Akbar bin Abdurrahman bin Ali bin Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf
  13. Sayyid Husein bin Abdullah bin Syekh bin Abdullah Al-Aydrus bin Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf
  14. Sayyid Syekh bin Abdullah bin Syekh bin Abdullah Al-Aydrus bin Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf
  15. Sayyid Muhammad bin Ahmad bin Husein bin Abdullah Al-Aydrus bin Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf
  16. Sayyid Umar bin Ahmad bin Aqil bin Ahmad bin Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf
  17. Sayyid Abdullah bin Abu Bakar bin Alwi bin Ahmad bin Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf
  18. Sayyid Syekh Aqil bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf
  19. Sayyid Husein Aqil bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf
  20. Sayyid Ali bin Muhammad bin Abdullah bin Hasan bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf
  21. Sayyid Thoha bin Umar As-Shofi bin Abdurrahman bin Muhammad bin Ali bin Abdurrahman As-Segaf

3.  Perjalanan Hidup dan Dakwah

Sayyid Al-Imam Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Masyhur meriwayatkan perkataan dari Al-Imam Al-Habib Idrus bin Umar Al-Habsy Ra:“Sesungguhnya anak ( laki-laki ) Syekh Abu Bakar bin Salim berjumlah 13 orang; yang semuanya adalah Wali Allah yang bermaqom Quthb”

Sayyid Umar Al-Muhdhar bin Syekh Abu Bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah adalah ulama yang tawadhu' dan banyak melatih diri dengan berbagai jenis ibadah serta amal kebajikan. Beberapa amalan yang beliau lakukan kebanyakan berhubungan dengan hati, sehingga sangat berpengaruh pada akhlaqnya. Begitu tawadhu'nya, sehingga beliau selalu menyembunyikan amal ibadahnya dari pandangan orang lain, bahkan juga dari anggota keluarganya sendiri.

Sayyid Umar Al-Muhdhar bin Syekh Abu Bakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah mewarisi sifat-sifat kebaikan dari ayah beliau. Beliau adalah seorang yang menguasai dalam berbagai cabang ilmu dan dan merupakan salah satu imam besar di jamannya. Beliau seorang yang alim, soleh, menguasai ilmu fiqih, hadits dan tasawuf. Disamping kedalaman ilmunya, beliau adalah seorang yang banyak bermujahadah.

Pada riwayat yang lain, diceritakan oleh Al-Imam Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husin Al-Habsyi, “Tatkala Syekh Abu Bakar bin Salim wafat, maka setiap anak-anak daripada Syekh Abu Bakar bin Salim menginginkan menjadi khalifah menggantikan ayahanda mereka. Maka ibunda mereka berkata, “Kalian semuanya mempunyai keberkahan, akan tetapi siapa yang keramatnya terlihat maka ia akan menjadi khalifah”. Maka anak-anak Syekh Abubakar bin Salim pergi ke Wadi Inat.

Dan mereka membentangkan sajadah masing-masing ditengah Wadi Inat, lalu melakukan shalat serta bermunajah kepada Allah SWT. Tak lama kemudian turun kepada Syekh Umar Al-Mahdhar bejana dan rantai emas dari langit. Maka Syekh Umar memanggil saudara-saudaranya, “Apakah kalian mendapatkan sesuatu?”. Mereka menjawab “Tidak”. Maka merekapun menyerahkan kekhalifahan kepada Syekh Umar, namun kekhalifahan diserahkan dan dipegang oleh Sayyidina Husein. Beliau berkomentar mengenai saudaranya Syekh Umar Al-Muhdhar. “Sesungguhnya aku bersahabat dengan saudaraku Umar Al-Mahdhar dan aku tidak merasa sebagai saudaranya, akan tetapi aku merasa dan menempatkan diriku sebagai pembantu dan murid baginya”.

Beliau banyak mengerjakan shalat dan berpuasa, bersedekah, selalu beribadah di sepanjang malamnya, berbuat baik dan lemah lembut kepada kaum fakir dan miskin, teguh dalam menjalankan perintah agama, mempunyai kemuliaan yang sempurna, syekhnya kaum arifin, seorang faqih yang zuhud.  
Beliau adalah seorang yang sempurna memadukan kemuliaan diri dan nasab. Keutamaan-keutamaan beliau terukir di berbagai lembaran tulisan. Banyak para ulama dan ahli sejarah yang memuji dan mengagungkan beliau.

4.  Referensi

  1. Disarikan dari Syarh Al-Ainiyyah, Nadzm Sayyidina Al-Habib Al-Qutub Abdullah bin Alwi Alhaddad Ba’alawy, karya Al-Allamah Al-Habib Ahmad bin Zain Alhabsyi Ba’alawy
  2. Alawiyin, Asal Usul & Peranannya, karya Sayyid Alwi bin Ahmad Bilfaqih
  3. Kitab Syamsu Dzahirah Fi Nasabi Ahlibait
  4. Kitab Masrurrawi Fi Manaqib Bani Alawi
  5. Buku Menelusuri Silsilah Suci Bani Alawi

 

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya