Zahir dan Rasulullah SAW

  1. Hadis:

    إِنَّ زَاهِرًا بَادِيَتُنَا وَنَحْنُ حَاضِرُوْهُ

    Artinya:
    "Sesungguhnya Zahir itu sahara kita dan kita penghuninya."

    Asbabul Wurud:
    diterangkan di dalam ”As Syamakhl” oleh Turmudzi bersumber Dari Anas bin Malik bahwa seorang laki-laki Dari penduduk Badiyah (Sahara) namanya Zahir telah memberi Nabi sebuah hadiah Dari Badiyah. Nabi pun bermaksud akan memberinya bekal jika ia akan pulang. Ketika dilihatnya Zahir sudah tidak ada, Beliau berkata: "Sesungguhnya Zahir sahara kita dan … dan seterusnya. Kata Anas: "Rasulullah SAW sangat menyayanginya meskipun Zahir seorang yang berwajah buruk. Suatu hari Rasulullah SAW menemuinya saat Zahir menjuAl-Barang dagangannya. Rasulullah SAW memeluknya Dari belakang dan Zahir tidak melihatnya. Zahir berkata: ”Siapa ini?” Ketika ia menoleh, tahulah ia bahwa yang memeluknya Rasulullah SAW dan ia berusaha melepaskan diri Dari pelukan Rasulullah SAW. kemudian Rasulullah SAW berkata sambil berkelakar: ”Siapa yang akan membeli budak ini?." Orang itu berkata: ”Ya Rasulullah SAW, aku seorang yang tidak laku (kasid)." Maka bersabdalah Beliau : ”di sisi Allah bukanlah engkau seorang kasid, tetapi mahal (ghalin).”- Menurut Al-Haitsami rijal (para perawi) riwayat Ahmad dalam Hadis ini shahih.

    Periwayat:
    Turmudzi, Al-Baghawi, Abu Ya'la, Al-Bazar dan Thabrani Dari Anas bin Malik.