Asbabun Nuzul Surat Al-Jasiyah Ayat 24 - Sikap Kaum Jahiliyah yang Mengingkari kekuasaan Allah untuk Menghidupkan dan Mematikan

Ayat ini turun berkenaan dengan sikap kaum jahiliah yang mengingkari kekuasaan Allah untuk menghidupkan dan mematikan mereka. Mereka berkeyakinan bahwa kehidupan dan kematian ditentukan oleh masa, bukan oleh Tuhan pemilik masa tersebut.

  1. عَنِ أَبِيْ هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم: كانَ أهْلُ الجاهِليّةِ يَقُولُونَ:إنّمَا يُهْلِكُنَا اللّيْلُ وَالنّهارُ، وَهُوَ الّذِي يُهْلِكُنَا ويُمِيْتُنَا وَيُحْيِيْنَا، فَقَالَ اللهُ فِي كِتَابِهِ: (وَقالُوْا مَا هِيَ إلاّ حَيَاتُنا الدُّنْيَا نَمُوْتُ وَنَحْيَا، وَمَا يُهْلِكُنَا إلاَّ الدَّهْرُ)، قَالَ: فَيَسُبُّوْنَ الدَّهْرَ، فَقاَلَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: يُؤْذِيْنِي ابْنُ آدَمَ يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ، بِيَدِيْ الأَمْرُ، أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ. (1)

    Abu> Hurairah mengisahkan bahwa suatu hari Nabi s}allalla>hu ‘alaihi wasallam bercerita, “Dahulu orang-orang jahiliah biasa berkata, ‘Kita binasa akibat malam dan siang. Keduanyalah yang membinasakan, mematikan, dan menghidupkan kita.’ Allah lalu berfirman dalam kitab-Nya, waqa>lu> ma> hiya illa> h}aya>tunad-dunya>’ namu>tu wanah}ya> wama> yuhlikuna> illad-dahr. Karena itu, mereka pun mencaci maki masa—meyakininya sebagai sumber masalah. Allah pun berfirman, ‘Manusia benar-benar menyakiti-Ku. Mereka mencaci-maki masa, padahal Akulah Pemilik masa. Segala urusan ada di tangan-Ku. Aku pula yang menjadikan malam dan siang datang silih berganti.’”


    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Sahih; diriwayatkan oleh at}-T{abariy, Ja>mi‘ al-Baya>n, juz 22, hlm. 79 dari jalur Abu> Kuraib dari Sufya>n bin ‘Uyainah dari az-Zuhriy dari Sa‘i>d bin al-Musayyib dari Abu> Hurairah. Semua perawinya adalah perawi al-Bukha>riy dan Muslim. Demikianlah redaksi hadis ini dalam Ja>mi‘ al-Baya>n; at}-T{abariy menjadikan seluruh redaksi riwayat di atas sebagai sabda Rasulullah. Bandingkan dengan al-Bukhariy, S{ah}i>h}} al-Bukha>riy, dalam Kita>b at-Tafsi>r, Ba>b Tafsi>r Su>rah al-Ja>s\iyah, hlm. 1218, hadis nomor 4826 dan Kita>b at-Tauh}i>d, Ba>b Yuri>du>n an Yubaddilu> Kala>m Alla>h, hlm. 1849, hadis nomor 7491; Muslim, S{ah}i>h}} Muslim, dalam Kita>b al-Alfa>z\ min al-Adab wa Gairiha>, Ba>b an-Nahy ‘an Sabb ad-Dahr, hlm. 1762, hadis nomor 2246.