Asbabun Nuzul Surat Al Baqarah Ayat 80-81
Ayat ini menerangkan bagaimana kaum Yahudi yakin tidak akan disiksa di neraka kecuali beberapa hari saja. Hal tersebut dibantah oleh Allah dengan turunnya ayat ini
-
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ يَهُوْدًا كَانُوْا يَقُوْلُوْنَ: هَذِهِ الدُّنْياَ سَبْعَةُ آلَافِ سَنَةٍ، وَإِنَّمَا نُعَذَّبُ لَكَ أَلْفَ سَنَةٍ يَوْمًا فِي النَّارِ، وَإِنمَّاَ هِيَ سَبْعَةُ أَيَّامٍ مَعْدُوْدَاتٍ، فَأَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي ذَلِكَ: (وَقَالُواْ لَن تَمَسَّنَا ٱلنَّارُ إِلاَّ أَيَّاماً مَّعْدُودَةً... إِلَى قَوْلِهِ: فِيْهَا خَالِدُوْنَ) (1)
Ibnu 'Abba>s mengisahkan bahwa kaum Yahudi berkata, “Dunia ini hanya akan bertahan selama tujuh ribu tahun. Sungguh kami akan disiksa karena (mendustakan)-mu satu hari saja (di akhirat) dalam tiap seribu tahun (di dunia). Dengan demikian, siksa itu hanya akan berlangsung selama tujuh hari.” Allah lalu menurunkan firman-Nya, wa qa>lu> lan tamassanan-na>ru illa> ayya>mam-ma'du>dah... hingga firman-Nya, hum fi>ha> kha>lidu>n.
Sumber artikel:
Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017
(1) Hasan; diriwayatkan oleh al-Wa>hidiy, at\-T|abra>niy, Ibnu Abi Hatim, dan Ibnul Munz}ir, semua dari jalur Ibnu Isha>q dari Muhammad bin Abu> Muhammad dari ‘Ikrimah dari Ibnu ‘Abba>s. Al-Wa>hidiy juga menyebutkan riwayat lain dari jalan Juwaibir dari ad-Dhahha>k dari Ibnu ‘Abba>s dengan redaksi yang sedikit berbeda. Ibnu Hajar menyatakan, “Riwayat pertama lebih kuat daripada riwayat ad- Dhahha>k, karena Juwaibir amat lemah hafalannya (d}a'i>f jiddan) dan ad-Dhahha>k pun tidak pernah mendengar riwayat dari Ibnu ‘Abba>s. Lihat: ‘Aliy bin Ahmad al-Wa>hidiy, Asba>b Nuzu>l al-Qur'a>>n, (Beirut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah, cet. 1, 1991), hlm. 29–30; Sulaima>n bin Ahmad at-Thabra>niy, al-Mu'jam al-Kabi>r, (Kairo: Maktabah Ibni Taimiyah, t.th), juz 11, hlm. 96, hadis nomor 11160; Ahmad bin ‘Aliy bin Muhammad bin Hajar al-‘Asqala>niy, al-‘Ujab fi> Baya>n al-Asba>b, (Beirut: Da>r Ibni Hazm, cet. 1, 2002), hlm. 103–104.