Beasiswa IKHAC Kembali Adakan Seleksi di PERGUNU Bali

 
Beasiswa IKHAC Kembali Adakan Seleksi di PERGUNU Bali

Bali: Penerima calon beasiswa Mahasantri  IKHAC di Singaraja Bali berjumlah 15 orang, menurut Panitia Selesksi beasiswa Pergunu Bali Lewa karma, M.Pd didampingi oleh M. Maksud amien dan Firman A Yani, yang sekaligus sebagai tim seleksi untuk uji kemampuan calon penerima beasiswa S1 dan Magister S2  dari 15 orang  ada 10 mahasantri yang sudah pernah mengikuti tes S1 dan sebanyak 1 (satu) orang mengikuti selsksi mahasantri untuk program S2 (Program Magister).

“Kita ingin calon mahasiwanya lebih kompetitif dan kualitatif, jadi uji kompetensinya yakni kemampuan literasi kitab kuning, Pendidikan agama Islam serta kemampuan bahasa asing calon penerima beasiswa untuk memperebutkan posisi di Institut Kyai Haji Abdul Chalim,” ujar Lewa Karma

Pengurus Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul ‘Ulama (PW Pergunu) Bali mengadakan Seleksi Beasiswa Mahasantri Program S1 dan S2 di Singaraja Bali pada hari kamis, 28 Juni 2018. Seleksi ini dikoordinir langsung oleh Wakil Ketua PW Pergunu Moh.Sahlan dengan mengundang semua peserta yang diusulkan oleh Pimpinan Cabang (PC) se-Bali. PW Pergunu menugaskan 3 orang tim seleksi yaitu M. Maksum Amin untuk uji literasi kitab kuning, Firman A Yani untuk uji kemampuan pendidikan agama islam (PAI) dan Lewa Karma selaku Korwil IV PP Pergunu sekaligus bertugas melakukan wawancara dan bahasa asing. Hal ini dalam rangka untuk menjaring calon mahasantri agar pengusulan ke kampus Institut Kiai Haji Abdul Chalim IKHAC dan Pengurus Pusat (PP) Pergunu bisa dipersiapkan lebih kompetitif dan kualifikatif.

Pada tahuan akademik 2018/2019 ini PP Pergunu memberikan quota 3 orang untuk S1 dan 1 orang S2, seleksi ini memang bagian dari mempersiapkan quota yang diperlukan oleh pengurus pusat.

Pada kesempatan ini, Korwil IV PP Pergunu juga memberikan arahan tentang program beasiswa yang telah dicanangkan sejak 2015 yang lalu. Untuk Bali sendiri sudah mendapat kesempatan 2 angkatan dari tahun 2016 sebanyak 4 orang program S1 dan tahun 2017 sebanyak 8 orang program S1 dan 2 orang Program S2.

Kegiatan seleksi tahun 2018 ini merupakan bagian dari upaya menjaga mutu intake IKHAC  di Pacet Mojokerto jawa Timur yang ditipkan oleh pengurus Pergunu. Semangat ketua umum PP Pergunu Dr. KH. Asep Saefudin Chalim, M.A. yang sekaligus juga pimpinan pondok pesantren Ammanatul Ummah yang memayungi IKHAC harus bisa diejawantahkan oleh pengurus wilayah, cabang dan seterusnya.

Oleh sebab itu, program beasiswa ini harus memberikan nilai tambah dan branding bagi Pergunu di masyarakat khususnya kaum nahdliyin. Momentum awal tahun 2018 inilah dipergunakan oleh PW Pergunu Bali untuk memacu perkembangan Pergunu Bali serta kemanfaatnya untuk kemaslahatan pendidikan dan ummat Islam. Penerima Beasiswa sendiri syarat dan ketentuannya sudah diatur oleh PP Pergunu dan IKHAC Mojokerto, yaitu berkomitmen untuk belajar dan nyantri, berprestasi dan kurang mampu, lulusan MA/SMA/sederajad, bersedia menaati aturan serta memenuhi kriteri khusus lainnya dalam seleksi tertulis, baca kitab dan wawancara.

Program beasiswa mahasantri program S1 dan S2 terus berkembang, bahkan tahun depan diperkirakan akan turun ijin operasional Universitas KHAC dan menyelenggarakan program kedokteran dan doctoral. Sebuah terobosan yang luar biasa untuk mengakselerasi penyiapan kader ulama, kader pemimpin di kalangan NU se Indonesia. Beasiswa ini berikan di seluruh wilayah Pergunu se Indonesia bahkan merambah ke 12 mancanegara. Program kerja Pergunu ini memiliki komitmen tinggi untuk mencerdaskan ummat, bangsa dan mengetaskan  mata rantai kebodohan dan putus sekolah/kuliah. Untuk itu, Pergunu sangat diharapkan ke depan bisa memberikan sumbangan lebih banyak untuk kemajuan pendidikan, agama, NU dan NKRI.  Pergunu menjadi tumpuan harapan ummat demi membangun benteng akhlak, manhaj Aswaja annahdliyah, dan peradaban Islam Nusantara.

Dalam kegiatan seleksi ini PW Pergunu melalui wakil ketua Firman A.Yani menekankan akan tanggungjawab para mahasantri calon penerima beasiswa untuk menjaga amanah kiai, amanah Pergunu dan tanggungjawab keummatan. Mahasantri IKHAC harus menebar manfaat dan kedamaian dimanapun berada dan bisa menunjukkan prestasi yang bermakna untuk kemajuan NU dan NKRI. Menutup pertemuan ini Dewan Pakar Pergunu Buleleng H. Sumarna dan H. Edy Buimin juga berharap seleksi beasiswa tahun 2018 ini bisa dipertimbangkan oleh PP Pergunu dan IKHAC agar berkenan memberikan keringanan dan tambahan quota untuk Bali, karena antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Sampai akhir acara seleksipun tampak orang tua menanti dan menunggu arahan hasil. Mereka berharap semua pemohon beasiswa asal Bali tahun 2018 ini agar bisa diterima dan kiai Asep dan PP Pergunu.