Tajuk Ahad Laduni.id 26/08/2018: Semangat Lena - Leni, Semangat Mercusuar Kita!

 
Tajuk Ahad Laduni.id 26/08/2018: Semangat Lena - Leni, Semangat Mercusuar Kita!

Tajuk Ahad Laduni.id, 26 Agustus 2018

Bencana gempa di Lombok masih dalam masa rehabilitasi, pemerintah melalui kementerian Dalam Negeri telah memerintahkan para pemerintah daerah lainnya untuk turut serta membantu para korban bencana. Terlihat bagaimana peran pemerintah dalam penanganan bencana ini, meski tanpa harus menetapkan sebagai “Bencana Nasional” yang memiliki potensi risiko tidak terkendali dalam masa penuh “kehangatan” menjelang Pilpres 2019 ini.

NU Peduli Lombok masih bergulat dengan tantangan dalam memberikan bantuan dan rehabilitasi bahkan pemulihan psikologi para korban, setiap hari ratusan ribu bungkus nasi diproduksi dan didistribusikan kepada para korban. Tak lupa juga kelas sekolah darurat, masjid darurat, dan pemukiman darurat dibangun untuk melakukan percepatan dan mengejar ketertinggalan seolah bertarung dengan waktu.

Di sisi lain, sekali lagi kita mendengar kabar yang menggembirakan dari madrasah, kali ini merupakan kelanjutan minggu lalu, di mana Tim Robotik Madrasah Techno Natura yang baru saja mengikuti event robotik tingkat internasional, The FIRST Global Challenge (FGC) 2018 di Meksiko pada 16-18 Agustus 2018 lalu, telah memboyong medali perunggu (Bronze Medall) Walt Disney Award for Imagination and Creativity.

Sebuah kejuaraan bergengsi tingkat internasional, robotik lagi!

Kita semua seolah telah membaca cerita mengharukan dan membanggakan dari pasangan kembar Lena dan Leni yang meraih emas dari cabang olah raga sepak takraw. Mengharukan, setelah mengingat dan membayangkan masa kecilnya. Membanggakan, bagaimana kita dapat mencontoh individu-individu yang sanggup berjuang mencapai kesuksesan di tengah keterhimpitan dan kesulitan.

Kita berharap masih banyak remaja dan pemuda Indonesia yang terinspirasi oleh Lena dan Leni!

Harapan yang harus penuh pengorbanan demi menggapai kemuliaan, baik individu maupun negara. Sebagaimana layaknya kita melihat peran pengganti dalam konteks ibadah hari raya Qurban, yang mana nabi Ibrahim rela mengorbankan putranya, sementara putranya ikhlas demi memenuhi perintah Allah. Mereka berdua adalah bapak dan anak para penerus nabi yang penuh kemuliaan.

Begitu pulalah, peran pengganti yang pernah terjadi, yaitu ketika Rasulullah digantikan posisi tidurnya oleh sayidina Ali ra. Rasulullah dapat diselamatkan, ketika gerombolan Quraisy yang akan membunuh Rasulullah, terhenyak kaget karena orang yang tidur berselimut, yang hendak dibunuh itu, bukanlah Rasulullah. Seandainya tidak ada peran pengganti, tak adalah cerita kejayaan Islam sampai ke negeri Nusantara ini!

Kejayaan Indonesia sepertinya sudah mulai dibaca oleh masyarakat global, selain saat ini melalui event Asian Games, juga ternyata Imam Masjid Masjidil Haram, Syekh Sudais, menghimbau agar ibadah haji tidak dipolitisasi. Pernyataan ini setelah melihat adanya kampanye politik dengan tagar #2019GantiPresiden dengan memainkan jailangkung dengan kaos bertagar tersebut. Sebuah tindakan yang tidak patut di tanah suci Mekkah pada sebuah ibadah yang harus penuh kekusyukan, karena toh dulu Nabi Ibrahim tidak pernah bermain jailangkung kan?

Akhir kalam, semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesabaran dalam kebersatuan!

Salam Islam Nusantara!

Salam Indonesia Mercusuar Dunia!