IPNU-IPPNU Jaktim Gelar Makesta Jurnalistik, ini Pesan Wakil Katib Syuriah PCNU Jaktim

 
IPNU-IPPNU Jaktim Gelar Makesta Jurnalistik, ini Pesan Wakil Katib Syuriah PCNU Jaktim

LADUNI.ID, Jakarta - Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jakarta Timur menggelar Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) dan Jurnalistik.

Kegiatan IPNU dan IPPNU Jakarta Timur ini dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Falah, Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur, Jumat-Minggu, 14-16 September 2018.

Ketua Pengurus Cabang IPNU Ismail Marzuki mengatakan, kegiatan ini merupakan pengkaderan NU pada tingkat pelajar putra putri di wilayah Jakarta Timur.

"Acara Makesta ini adalah gerbang awal menjadi kader NU menjadi anggota IPNU dan IPPNU," kata Ismail saat memberikan kata sambutan pada penutupan Makesta, Minggu (16/9/2018)

Ismail menjelaskan, selain Makesta masih adalagi tahapan yang mesti ditempuh  setelah menjadi anggota dan pengurus IPNU dan IPPNU.

"Tidak hanya Makesta, juga masih ada pelatihan berikutnya, ada Latihan Kader Muda (Lakmud), Latihan Kader Utama (Lakud) dan latihan instruktur," terang Ismail.

Sementara, Wakil Katib Syuriah, Cakhyono, mewakili Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Timur, yang berhalangan hadir pada acara itu menyampaikan, masuklah dan berkhidmat di NU sesuai minat bidang masing masing.

"Bila se-usia para peserta Makesta lebih tepat masuk ke IPNU itu bagi pelajar laki-laki dan bagi pelajar perempuannya masuklah ke IPPNU nya," tutur Cakhyono pria yang dikenal dengan panggilan lengkap Syarif Cakhyono.

Lebih lanjut, Cakhyono menerangkan ada banom banom dan lembaga di NU yang juga menjadi wadah sesuai dengan minat bidangnya.

"Setelah usia lanjut enggak menjadi pengurus IPNU dan IPPNU bisa ikut berkhidmat di Ansor atau Banser, atau bisa juga menjadi pengurus Fatayat, Muslimat maupun lembaga lembaga atau bisa juga menjadi pengurus NU nya sesuai ke ahlian masing-masing," sambung Cakhyono.

Berkhidmat di NU tidak ada ruginya, kata Cakhyono melanjutkan, malah banyak untung dan keberkahannya, salah satunya adalah kita di do'akan para pendiri NU dan di akui sebagai santri Mbah KH. Hasyim Asy'ari.

"Sudah dido'akan diakui sebagai santri oleh pendiri NU juga dapat keberkahan," beber Cakhyono.

Hal senada juga disampaikan KH. Abdullah pengasuh Ponpes Darul Falah, menjadi NU tidak akan menjadi miskin malah bisa kaya.

"Masuk jadi anggota NU insya Allah kaya dan berkah kecuali sudah taqdirnya jadi orang miskin, tapi klo miskin jangan disalahkan NU-nya," kata kiai Abdullah yang disambut tepuk tangan peserta Makesta.

"Kami mempersilahkan siapa saja yang ingin mengadakan kegiatan NU disini di ponpes ini," sambung Kiai Abdullah, menawarkan.

Insya Allah kami, tutur kiai Abdullah, akan memberikan fasilitas yang dibutuhkan. Lebih lanjut, kiai Abdullah juga menawarkan pendidikan gratis bagi pengurus NU yang ingin menimba ilmu di ponpesnya.

Selain Makesta juga digelar pelatihan jurnalistik yang di ikuti sejumlah pelajar putra dan putri SLTA juga diikuti Mahasiswa. Acara Makesta dilanjut pembaiatan dan sambutan, ditutup pada pukul 14.30 WIB.

(srf)