Tim NU Peduli Fokus Pencarian Jenazah dan Layani Kesehatan Pengungsi di Sulteng

 
Tim NU Peduli Fokus Pencarian Jenazah dan Layani Kesehatan Pengungsi di Sulteng

LADUNI.ID, Palu – Beberapa relawan NU Peduli yang hadir berkunjung ke Palu melaksanakan pelayanan kesehatan di pengungsian Tawanjuka, salah satu kelurahan di Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu. Rata-rata, para relawan menangani pengungsi yang mengalami luka (vulnus) saat menyelamatkan diri dari gempa dan tsunami. 

“Pengungsi di Kawanjuka berasal dari Perumnas Balaroa yang tenggelam dan terbakar,” kata M Wahib Emha, salah seorang Tim NU Peduli, seperti dilansir dari laman NU Online, pada Kamis (4/10) sore. 

Dalam kesempatan ini, Wahib mengatakan bahwa hari ini, Tim NU Peduli juga ada yang bergabung dengan para relawan yang melakukan pencarian korban.

“Idris Ahmadi dan Nuril Anwar yang melakukan pencarian korban; melaporkan bahwa hari ini ditemukan 20 jenazah di Perum Balaroa Kota Palu,” jelasnya. 

Menurut laporan, gempa bumi berkekuatan 7,4 SR (sebelumnya diberitakan 7,7 SR) yang melanda Palu dan Donggala Sulawesi Tengah berdampak pada kerusakan berat di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi. Data BNPB hingga Senin (1/10) pukul 13.00 WIB menyebutkan sebanyak 844 orang dinyatakan meninggal dunia, 48.025 mengungsi di 103 titik, 90 orang dinyataakan hilang; 632 orang luka berat.

Oleh sebab itu, dalam rangka membantu penanganan darurat Nahdlatul Ulama (NU) mengirimkan Tim NU Peduli tahap pertama. Tim ini terdiri dari lima orang dengan spesifikasi kemampuan asesmen dan SAR. Tim ini didatangkan dari Jakarta dan Jawa Tengah.

Kemudian, tim bertolak dari Jakarta ke Makassar, Sabtu (29/9), lalu meneruskan dengan kendaraan darat ke Kota Palu. Setelah melaksanakan perjalanan selama 20 jam, Tim NU Peduli sampai di Donggala dan Palu Sulawesi Tengah, Senin (1/10) sore.

Begitu sampai di Sulawesi Tengah, Tim melaksanakan koordinasi dengan BNPB, Korem Tadulako Kota Palu, dan PWNU Sulawesi Tengah.